Jumat 19 Apr 2024 18:59 WIB

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Akibat Abu Vulkanik Gunung Ruang

Letusan Gunung Ruang berdampak pada keamanan dan keselamatan penerbangan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham Tirta
Pemandangan letusan Gunung Ruang di Pulau Sulawesi, Jumat, (19/4/2024).
Foto: National Search and Rescue Agency via AP
Pemandangan letusan Gunung Ruang di Pulau Sulawesi, Jumat, (19/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abu vulkanik akibat erupsi Gunung Ruang masih mengganggu aktivitas penerbangan hingga Jumat (19/4/2024). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, kondisi ini berdampak pada keamanan dan keselamatan penerbangan.

Otoritas Bandara pun telah menerbitkan notifikasi terkait kondisi tersebut. Dikutip dari siaran pers BNPB, erupsi yang terjadi sejak Selasa (16/4/2024) berdampak pada penutupan operasional Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. "Bandara yang berjarak sekitar 95 km dari Gunung Ruang masih tutup sementara waktu. BNPB memonitor penutupan bandara diperpanjang hingga hari ini, Jumat (19/4/2024), pukul 06.00 – 18.00 Wita," ujarnya.

Baca Juga

Sementara itu, distribusi abu vulkanik Gunung Ruang terpantau hingga Kabupaten Minahasa Utara pada Kamis (18/4/2024), kemarin. Sejumlah wilayah kecamatan terdampak abu vulkanik, di antaranya Kecamatan Likupang Barat, Wori, Likupang Timur, dan Likupang Selatan.

"BPBD Kabupaten Minahasa Utara mengimbau warga untuk menggunakan masker dan tetap tenang, khususnya dalam menyikapi informasi hoaks," kata dia.

Sedangkan Pelabuhan Tagulandang saat ini sudah dioperasikan untuk mobilisasi evakuasi dan pendistribusian bantuan kepada masyarakat terdampak. Pemerintah daerah Kepulauan Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) telah mengaktifkan pos komando yang berada di Desa Apengsala. Desa ini berjarak 15 km dari Gunung Ruang.

Pascaerupsi eksplosif, jaringan listrik dan komunikasi lumpuh di Kampung Laing Patehi di Pulau Ruang. Di Desa Lumbo di Pulau Tagulandang, kondisi jaringan komunikasi tidak berfungsi secara optimal.

Berdasarkan data BPBD, jumlah pengungsi di Pulau Tagulandang sebanyak 272 KK atau 838 jiwa. Terdiri dari Desa Laingpatehi berjumlah 166 KK (506 jiwa) dan Desa Pumpente 106 KK (332 jiwa).

Abdul Muhari menerangkan, evakuasi juga dilakukan terhadap masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya di sisi barat yang berhadapan dengan Pulau Ruang. Data sementara jumlah pengungsi yakni 6.045 jiwa dari Kelurahan Bahoi dan Kelurahan Balehumara.

Berdasarkan dashbor sistem informasi pemantauan gunung api, Gunung Ruang terlihat jelas hingga tertutup kabut pada hari ini. "Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak gunung. Cuaca berawan, angin lemah ke arah selatan," kata dia.

Otoritas kegunungapian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status aktivitas vulkanik Gunung Ruang pada level tertinggi atau IV (Awas) pada 17 April 2024, pukul 21.00 Wita. Masyarakat di sekitar Gunung Ruang pun direkomendasikan tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif gunung. Sedangkan masyarakat yang bermukim di Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km.

Untuk masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunungapi ke dalam laut. Masyarakat juga diimbau agar menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement