Rabu 24 Apr 2024 18:06 WIB

Indonesia-UEA Kerja Sama Penanganan Sampah Laut

Nani menyampaikan undangan untuk menghadiri World Water Forum.

Penandatanganan Memorandum Saling Pengertian (MSP) mengenai Pengurangan Kebocoran Sampah Plastik ke Laut di Indonesia di Abu Dhabi, Selasa (23/4/2024).
Foto: ANTARA/HO-Humas Kemenko Marves
Penandatanganan Memorandum Saling Pengertian (MSP) mengenai Pengurangan Kebocoran Sampah Plastik ke Laut di Indonesia di Abu Dhabi, Selasa (23/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) melakukan penandatanganan Memorandum Saling Pengertian (MSP) mengenai Pengurangan Kebocoran Sampah Plastik ke Laut di Indonesia.

“Penandatanganan MSP merupakan tonggak penting kerja sama antara Indonesia dan UEA tentang Pengurangan Kebocoran Sampah Plastik ke Laut. Perjanjian ini mewakili komitmen bersama terhadap pengelolaan lingkungan hidup,” kata Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti dalam keterangan di Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Baca Juga

Dari Indonesia sendiri, penandatanganan ini dilakukan oleh Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti bersama mitranya dari Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup UEA diwakili oleh Wakil Menteri Wakil Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup UEA Mohammed Saeed Sultan Alnuami Mohammed Saeed Sultan Alnuami. Penandatanganan dilakukan di Abu Dhabi, Selasa (23/4).

Nani menyampaikan bahwa Indonesia dengan garis pantai yang luas dan kepulauan yang luas, menyadari tantangan penting yang ditimbulkan oleh polusi plastik, yang merupakan masalah lintas batas.

Dia mengatakan sejak melaksanakan aksi nasional penanganan sampah laut pada tahun 2018, pihaknya telah berhasil mengurangi kebocoran sampah plastik sebesar 42 persen dari tujuan mencapai pengurangan sebesar 70 persen.

“Kami meningkatkan infrastruktur, memanfaatkan teknologi, dan mendorong perubahan perilaku di seluruh masyarakat,” ujarnya.

Penandatanganan MSP, lanjut Deputi Nani, kian menegaskan komitmen Indonesia dengan dukungan global dalam menyerukan pengurangan kebocoran sampah plastik ke laut.

Suatu komitmen untuk menyatukan masyarakat dunia usaha, pemerintah, dan LSM dalam menyerukan pengurangan produksi plastik sebesar 60 persen dan tujuan akhir untuk membangun masa depan bebas plastik untuk generasi mendatang.

Penandatanganan berlangsung di sela Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Global Conference yang berlangsung di Abu Dhabi 23 - 25 April 2024.

Selain Deputi Nani, hadir juga beberapa mitra lainnya seperti dari Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup UEA diwakili oleh Wakil Menteri Mohammed Saeed Sultan Alnuami, dan Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno.

Nani menyampaikan undangan kepada pemerintah UEA untuk menghadiri Forum Air Dunia (World Water Forum) ke-10 di Bali, yang akan berlangsung pada tanggal 18 hingga 25 Mei 2024.

Masih dalam rangkaian kegiatan World Water Forum, Deputi Nani menyampaikan bahwa tengah disiapkan seremoni peletakan batu pertama Pusat Penelitian Mangrove Internasional Mohamed Bin Zayed – Joko Widodo (MBZ - Joko Widodo IMRC).

“Saat ini kegiatan peletakan batu pertama ini telah dijadwalkan pada tanggal 19 Mei 2024. MBZ-Joko Widodo IMRC akan menandai momen penting lainnya dalam upaya kolaboratif terkait aksi iklim,” kata Nani.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement