Kamis 25 Apr 2024 18:30 WIB

PLN Indonesia Power Dukung Target NDC Melalui Perdagangan Karbon

PLN IP targetkan perdagangan karbon meningkat dua kali lipat ke depan.

 PLTU Suralaya
Foto: dok. PLN
PLTU Suralaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN Indonesia Power siap mendukung program pemerintah mencapai target kontribusi nasional atau Nationally Determined Contribution (NDC) melalui perdagangan karbon.

"PLN Indonesia Power berkomitmen mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi melalui perdagangan karbon atau carbon trading," kata Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Baca Juga

Untuk itu, menurut dia, PLN IP pun menargetkan perdagangan karbon meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun berikutnya dibandingkan 2023. Edwin mengatakan perdagangan karbon juga merupakan inovasi bisnis PLN yang dapat mendukung pencapaian net zero emission (NZE) pada 2060.

PLN Indonesia Power telah menerapkannya, yang ditandai dengan diperolehnya verifikasi nilai emisi gas rumah kaca dari lembaga validasi dan verifikasi gas rumah kaca (GRK) independen terakreditasi yakni Sucofindo di sejumlah unit pembangkit PLN IP.

"Carbon trading menjadi pengembangan bisnis beyond kWh yang dapat menekan emisi karbon," kata Edwin.

Edwin juga mengungkapkan sepanjang 2023, perdagangan karbon PLN Indonesia Power telah mencapai 2.428.203 ton CO2 dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun selanjutnya. "Target carbon trading pada tahun-tahun yang akan datang yaitu dua kali lipat dari tahun 2023," ucapnya.

Ada 10 unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PLN Indonesia Power, yang berkontribusi pada perdagangan karbon perusahaan pada 2023 yakni Suralaya, Banten 1 Suralaya, Adipala, Ombilin, Labuan, Pangkalan Susu, Lontar, Pelabuhan Ratu, Labuan Angin, dan Teluk Sirih.

"PLTU Suralaya menjadi penyumbang penurunan karbon terbesar yaitu sekitar 1,5 juta ton CO2," ujarnya.

Menurut Edwin, capaian dan target perdagangan karbon PLN Indonesia Power itu akan membantu pemerintah dalam mencapai target NDC pada 2030 dan NZE pada 2060. "Dengan dilaksanakannya carbon trading oleh PLN Indonesia Power, maka kami berkontribusi dalam menekan laju perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, hal ini juga selaras dengan berbagai upaya pemerintah," jelasnya.

PLN Indonesia Power, lanjut Edwin, juga berupaya untuk terus meningkatkan penurunan emisi GRK secara nasional melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dan membuka kesempatan kerja sama dalam perdagangan karbon.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement