Jumat 26 Apr 2024 16:10 WIB

Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Artha Graha Peduli Gelar Diskusi Online 

Artha Graha berharap diskusi bisa meningkatkan kesadaran akan potensi bencana.

Dalam memperingati hari kesiapsiagaan bencana 2024, Artha Graha Peduli (AGP) menggelar diskusi panel melalui zoom untuk meningkatkan kewaspadaan bagi seluruh karyawan Artha Graha Group/Network di seluruh Indonesia. Pada Jumat (26/04/24)
Foto: dok AGP
Dalam memperingati hari kesiapsiagaan bencana 2024, Artha Graha Peduli (AGP) menggelar diskusi panel melalui zoom untuk meningkatkan kewaspadaan bagi seluruh karyawan Artha Graha Group/Network di seluruh Indonesia. Pada Jumat (26/04/24)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam memperingati hari kesiapsiagaan bencana 2024, Artha Graha Peduli (AGP) menggelar diskusi panel melalui Zoom untuk meningkatkan kewaspadaan bagi seluruh karyawan Artha Graha Group/Network di seluruh Indonesia pada Jumat (26/04/24).

Melalui diskusi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman adanya potensi bencana dan diharapkan seluruh karyawan dapat mengedukasi keluarga serta mensosialisasikan kepada lingkungan  masyarakat sekitar akan pentingnya risiko bencana di Indonesia. 

Sebagaimana di ketahui, melalui laporan riset yang dilakukan oleh World Risk Report (WRR) pada 2023 merilis Indonesia sebagai negara nomor urut kedua dengan tingkat kerawanan tertinggi setelah Filipina. Padahal pada 2019 Indonesia tercatat dalam urutan 37 dari 180 negara lainnya. Jelas angka yang sangat signifikan untuk menjadi perhatian bersama seluruh stakeholders. Tak terkecuali Artha Graha Peduli beserta unit usaha Artha Graha Group/Network untuk lebih meningkatkan kewaspadaan  menghadapi seluruh potensi bencana.

“Kami mengonsolidasikan pada seluruh karyawan Artha Graha untuk mewujudkan kesiapsiagaan bencana. Masing-masing wilayah memiliki potensi bencana masing-masing yang harus diwaspadai. Mengingat Indonesia saat ini berada di angka kedua paling berpotensi rawan bencana. Ada gempa bumi di Tuban (Pantai Utara Jawa), ada Tanah Longsor di Cianjur, Kebakaran hutan di Kalimantan dan Gunung erupsi dan dampak perubahan iklim yang harus diwaspadai bersama,” ujar Heka Hertanto selaku Ketua Umun Artha Graha Peduli yang menjadi salah satu pemateri. 

Dilanjutkan oleh Marini selaku dosen (akademisi) di Universitas Syiah Kuala (USK) sekaligus aktivis/pegiat kebencanaan di Aceh yang menyatakan, “Kita harus mengintegrasikan sistem informasi dari pusat sampai daerah, diperlukan bimtek secara berkala. Maka itu penanganannya (harus) serius untuk kelompok rentan kebencanaan, yang tidak hanya saat kejadiaan tetapi juga pasca nya, seperti trauma healing,” ucap Rini

M Muljanto mewakili masyarakat penanggulan bencana (MPBI/relawan AGP) berpesan untuk mengidentifikasi dan memahami adanya resiko bencana. “Sebagaimana UU No 24/2007 tentang bencana terbagi tiga jenis mulai dari bencana Alam, Non-alam dan sosial. Kita melakukan upaya ini sebagai sosialisasi risiko bencana dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Khususnya melibatkan partisipasi dari karyawan Artha Graha Peduli maupun mitra AGP,” ucapnya melalui zoom conference 

Sebagai informasi, Hari Kesiapsiagaan Bencana diperingati setiap tanggal 26 April di tiap tahunnya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) melaksanakan puncak peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2024 di Pariaman, Padang, Sumatra Barat, dengan mengusung tema “Siap Untuk Selamat, Indonesia Tangguh Indonesia Kuat”.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement