Kamis 02 May 2024 09:01 WIB

Masyarakat Adat Protes Pemerintah Brasil yang tak Lindungi Tanah Leluhur

Masyarakat adat protes karena tidak pernah diajak bicara.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berjanji menjamin hak masyarakat adat.
Foto: EPA-EFE/ANDRE BORGES
Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berjanji menjamin hak masyarakat adat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Beberapa ribu masyarakat adat melakukan aksi demonstrasi memprotes kegagalan pemerintah Brazil dalam melindungi tanah leluhur mereka. Dilakukan pada Kamis (25/4/2024) waktu setempat, para pengunjuk rasa berbaris sambil meneriakkan yel-yel diiringi tabuhan gendering menuju pusat pemerintahan Brazil.

Unjuk rasa kali ini memusatkan kemarahan masyarakat adat atas rencana pembangunan jalur kereta api untuk mengangkut biji-bijian dari negara-negara pertanian ke Pelabuhan Amazon untuk diekspor, yang dikhawatirkan akan merusak lingkungan komunitas suku di dekat sungai Tapajos.

Baca Juga

Untuk membuat tiruan kereta api Ferrograo, para demonstran menggunakan truk traktor-trailer yang dijuluki "Rel Kehancuran" dan dicat dengan nama-nama pedagang biji-bijian multinasional sepeerti ADM, Bunge, LDC, dan Cargill.

"Ferrograo adalah kereta api kematian, kereta api penggundulan hutan. Jalur kereta api ini tidak akan mengangkut manusia, seperti yang mereka klaim, tetapi produksi biji-bijian dari perusahaan-perusahaan internasional yang mendanai proyek ini,” kata perwakilan masyarakat adat, Alessandra Korap Munduruku, dilansir Reuters, Kamis (2/5/2024).