Jumat 03 May 2024 19:08 WIB

Suhu Sering Tembus 30 Derajat Celsius, London Diimbau untuk Beradaptasi

London harus beradaptasi dengan realitas suhu yang lebih panas.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Turis dan penduduk lokal berjalan melintasi jembatan Tower melawan matahari yang cerah, di London, Inggris.
Foto: AP/Manish Swarup
Turis dan penduduk lokal berjalan melintasi jembatan Tower melawan matahari yang cerah, di London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- London harus beradaptasi dengan realitas yang lebih panas, seiring meningkatnya jumlah hari dengan suhu di atas 30 derajat Celsius. Demikian menurut sebuah studi yang dilakukan International Institute for Environment and Development (IIED).

Dalam tiga dekade terakhir, ibu kota Inggris ini telah mengalami 116 hari dengan suhu di atas 30 derajat Celsius. Namun lebih dari separuhnya yakni 59 hari terjadi dalam 10 tahun terakhir. Menurut studi, hari-hari dengan suhu di atas 35 derajat Celsius juga menjadi lebih sering terjadi, begitu juga dengan hari-hari dengan suhu di atas 30 derajat Celsius.

Baca Juga

Panas yang ekstrem dapat memperburuk kondisi kesehatan lainnya, membuat orang sakit karena kelelahan dan heatstroke, bahkan dalam beberapa kasus menyebabkan kematian.

Pada musim panas yang sangat terik di tahun 2022, yang ditandai dengan lima periode cuaca panas yang intens, Inggris mencatat hampir 3.000 kematian. Selain itu, gelombang panas kala itu juga membuat jalan meleleh, menyebabkan kekacauan perjalanan.

“London semakin panas dan perlu mengambil tindakan segera untuk beradaptasi dengan kenyataan baru ini,” kata ,” kata peneliti IIED Tucker Landesmann seperti dilansir Sky News, Jumat (3/5/2024).

IIED mengatakan bahwa strategi untuk menyesuaikan London dengan suhu panas yang semakin meningkat sudah ada namun harus diimplementasikan. Hari-hari di atas 30 derajat Celsius secara berturut-turut juga semakin sering terjadi - pada tahun 1990-an dan 2000-an ada dua tahun dalam setiap dekade dengan tiga hari atau lebih berturut-turut di atas 30 derajat Celsius.

Namun sejak 2017, setiap tahun kecuali 2021, suhu di London meningkat di atas 30 derajat Celsius selama tiga hari atau lebih berturut-turut di setiap musim panas.

Lembaga Met Office mengatakan bahwa musim panas di Inggris diproyeksikan akan menjadi lebih panas dan lebih kering karena pemanasan global.

Analisis ini merupakan bagian dari proyek penelitian yang lebih luas yang dilakukan oleh organisasi penelitian independen IIED untuk menilai bagaimana perubahan iklim mempengaruhi ibu kota terpadat di dunia.

Ini hanyalah satu dari sekian banyak peringatan yang muncul dalam setahun terakhir mengenai kebutuhan mendesak untuk melakukan adaptasi. Sebelumnya, peringatan serupa juga dikeluarkan oleh penasihat iklim pemerintah dan Komite Audit Lingkungan (Environmental Audit Committee) yang beranggotakan para anggota parlemen lintas partai.

Pada bulan Desember, Komite Audit Nasional memperingatkan bahwa pemerintah tidak memiliki strategi yang efektif untuk melindungi warga negara dari gangguan cuaca ekstrem.

Langkah-langkah untuk mengadaptasi kota terhadap panas termasuk lebih banyak tutupan pohon dan ruang hijau, fitur desain seperti insulasi dan penutup jendela untuk menjaga bangunan tetap sejuk, serta perubahan jam kerja untuk menghindari bagian terpanas dalam sehari.

Landesmann mengakui bahwa adaptasi tersebut akan membutuhkan investasi serius dan tindakan yang berani. "Namun biaya yang harus ditanggung jika kita tidak mengambil tindakan juga besar dalam hal kesehatan masyarakat dan hilangnya produktivitas," tegas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement