Sabtu 04 May 2024 08:38 WIB

BRIN Garap Riset Konversi Pembangkit Listrik Batu Bara Nenjadi Nuklir

Konversi ini untuk meminimalkan aset yang terbuang dalam transisi energi.

Red: Fuji Pratiwi
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina.
Foto: wikipedia
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ikut terlibat dalam transisi energi fosil ke energi baru terbarukan di Indonesia melalui studi konversi pembangkit listrik batu bara menjadi nuklir.

"Skema batu bara menjadi nuklir digagas untuk meminimalkan aset yang terbuang dalam transisi energi," kata Kepala Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir BRIN Topan Setiadipura.

Baca Juga

Pada 24 April 2024, BRIN bersama PT PLN Nusantara Power yang merupakan anak usaha dari PLN bergerak di bidang pembangkitan listrik telah menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan simulator batu bara menjadi nuklir sekaligus peningkatan kompetensi operator.

Topan berharap kerja sama teknis untuk pengembangan simulator batu bara menjadi nuklir itu kelak dapat meningkatkan kompetensi desain reaktor nuklir BRIN. Menurutnya, kolaborasi itu juga dapat menjadi langkah awal persiapan utilisasi energi nuklir dalam kerangka transisi energi untuk menggantikan batu bara.