Sabtu 04 May 2024 14:50 WIB

Lawan Perubahan Iklim, Jepang Gunakan Spesies Lamun Laut untuk Kurangi Karbon

Spesies lamun dinilai bisa lawan perubahan iklim capai netralitas karbon pada 2050.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Emisi karbon (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Emisi karbon (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Jepang menggandeng ratusan sukarelawan untuk menanam untaian eelgrass hijau atau spesies lamun di dasar laut di Yokohama. Penanaman lamun ini menjadi salah satu proyek nasional Jepang guna membantu melawan perubahan iklim seiring dan mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.

Jepang, negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar kelima di dunia, memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Hal ini membuat vegetasi laut menjadi metode yang layak untuk menangkap setidaknya sebagian kecil dari karbon dioksida yang dihasilkannya, demikian menurut para ilmuwan.

Baca Juga

"Selama melakukan penelitian ini, kami telah memahami bahwa tanaman ini dapat menyerap dan menyimpan karbon yang menyebabkan perubahan iklim," kata Keita Furukawa, ilmuwan kelautan di Association for Shore Environment Creation, seperti dilansir Reuters, Sabtu (4/5/2024).

Untuk pertama kalinya di dunia, Inventarisasi Gas Rumah Kaca tahunan terbaru Jepang, yang diberikan kepada Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) bulan ini, memasukkan karbon yang diserap oleh lamun dan padang rumput laut ke dalam perhitungannya.

Kementerian Lingkungan Hidup memperkirakan bahwa pada tahun fiskal 2022, jumlah karbon biru (karbon yang secara alami disimpan oleh ekosistem laut dan pesisir) sekitar 350 ribu ton.

Meskipun jumlah tersebut hanya 0,03 persen dari 1,135 miliar ton gas rumah kaca setara CO2 yang dikeluarkan Jepang pada tahun tersebut, karbon biru menjadi semakin penting seiring dengan bertambahnya usia hutan-hutan di Jepang, yang menyerap lebih sedikit karbon dioksida dibandingkan dengan pepohonan yang lebih muda.

Jumlah gas rumah kaca yang diserap oleh hutan turun 17 persen selama periode lima tahun hingga 2022, menurut data pemerintah Jepang. Negara tersebut juga telah menyatakan bahwa mereka akan melakukan upaya di darat dan laut untuk menangkap lebih banyak karbon.

"Jika eelgrass dapat tumbuh di setiap area dangkal di laut yang memungkinkan untuk tumbuh, saya rasa ia dapat menyerap sekitar 10 atau 20 persen emisi manusia," kata Furukawa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement