REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pakar Serangga IPB University Prof Tri Atmowidi mengungkapkan bahwa ada banyak spesies serangga yang memiliki peranan penting bagi ekosistem kehidupan manusia. Namun, masih banyak spesies baru serangga yang belum teridentifikasi dan terdeskripsi hingga saat ini.
Prof Tri telah melakukan penelitian serangga dari lima ordo serangga dengan kekayaan spesies tinggi. Yakni Coleoptera (kumbang), Diptera (lalat-nyamuk), Hymenoptera (semut, tawon, lebah), Lepidoptera (kupu-kupu dan ngengat), dan Hemiptera (kepik).
Dalam risetnya, Prof Tri banyak melakukan penelitian pada serangga bermanfaat, terutama serangga sebagai pengurai bahan organik (dekomposer), serangga predator dan parasitoid, dan serangga polinator.
“Terdapat serangga-serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial. Seperti serangga polinator, serangga sebagai bahan makanan, sebagai pengendali hama, dan serangga yang digunakan dalam penelitian dan dunia kedokteran,” ujar Guru Besar IPB University ini.
Studi tersebut dilakukan untuk serangga predator dan parasitoid di alam yang berperan penting dalam mengendalikan populasi hewan lain. Hasilnya didapatkan 7 spesies kumbang predator staphylinid di lahan pertanian di Jawa Barat, 18 spesies capung biasa (Anisoptera) dan 13 spesies capung jarum (Zygoptera) pada studi capung predator di Taman Nasional Ujung Kulon.
Prof Tri menjelaskan, serangga parasitoid berperan penting dalam pengendalian hayati karena dapat membunuh inang yang masih muda. Sementara, serangga polinator seperti lebah, ngengat, kupu-kupu dan kumbang hingga vertebrata seperti burung, kelelawar, dan mamalia kecil banyak berperan sebagai penyerbuk utama tumbuhan.
“Serangga polinator juga berperan penting pada tanaman perkebunan. Di Magetan terdapat 12 spesies serangga pengunjung bunga. Ketika dilakukan pengamatan pada tanaman jeruk pamelo, terdapat penambahan lebah madu dan lebah tanpa sengat pada kebun,” jelas Prof Tri dalam keterangannya, dikutip Senin (13/5/2024)
Lebih lanjut ia mengatakan serangga berperan penting dalam penyerbukan tumbuhan hutan. Penelitian pada tipe penggunaan lahan berbeda di Jambi didapatkan 43 spesies serangga polinator seperti lebah, lalat bunga (Syrphidae) dan kupu-kupu.
“Di Taman Nasional Ujung Kulon didapatkan empat spesies lebah tanpa sengat sebagai polinator tumbuhan hutan. Di Gunung Sago, Sumatera Barat didapatkan 184 spesies kupu-kupu. Di hutan Gunung Walat, Sukabumi juga teramati 68 spesies kupu-kupu. Sementara itu, pengamatan di hutan Gunung Meja, Papua Barat didapatkan 113 spesies kupu-kupu.” Ujar dia.
Serangga lain yang berperan dalam penyerbukan tumbuhan hutan adalah kumbang antena panjang (kumbang cerambycid). Pengamatan kumbang ini mendapatkan 16 spesies di hutan Gunung Walat, 20 spesies di Cagar Alam Pangandaran, dan 72 spesies di Jambi.