Selasa 14 May 2024 18:54 WIB

Bank Besar Dunia Sokong Industri Bahan Bakar Fosil Hingga 7 Triliun Dolar

Bank-bank AS duduki peringkat teratas daftar penyandang dana terbesar.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Bahan bakar fosil (ilustrasi)
Foto: www.pixabay.com
Bahan bakar fosil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah laporan terbaru menemukan bahwa bank-bank besar mendanai bahan bakar fosil sebesar hampir 7 triliun dolar AS sejak Perjanjian Paris. Laporan tahunan Banking on Climate Chaos (BOCC) yang ke-15 ini melihat bagaimana 60 bank swasta teratas di dunia melakukan penjaminan dan memberikan pinjaman kepada lebih dari 4.200 perusahaan bahan bakar fosil, serta mendanai perusahaan-perusahaan yang menyebabkan degradasi Amazon dan Arktik.

Penelitian mereka menemukan sejak Perjanjian Paris untuk membatasi pemanasan global ditandatangani pada tahun 2016, bank-bank ini telah mendanai bahan bakar fosil sebesar 6,9 triliun dolar AS. Laporan tersebut mengatakan bahwa 3,3 triliun dolar AS (hampir setengah dari jumlah tersebut) digunakan untuk ekspansi bahan bakar fosil.

Baca Juga

Laporan yang ditulis oleh para peneliti dari BankTrack, Centre for Energy, Ecology and Development, Indigenous Environmental Network, Oil Change International, Sierra Club, dan Urgewald ini didukung oleh hampir 600 organisasi di 69 negara.

Terlepas dari komitmen untuk menurunkan emisi melalui Net Zero Banking Alliance pada tahun 2021, pembiayaan untuk perusahaan bahan bakar fosil dari bank-bank terkemuka dunia mencapai 705 miliar dolar AS tahun lalu. Sebanyak 347 miliar dolar AS digunakan untuk ekspansi bahan bakar fosil.