REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bursa pasar karbon sukarela Malaysia akan menyelenggarakan lelang kredit karbon lokal untuk pertama kalinya pada tanggal 25 Juli mendatang. Hal ini diumumkan langsung oleh Bursa Malaysia, operator bursa saham di Negeri Jiran.
Lelang yang dilakukan Bursa Carbon Exchange (BCX) akan melibatkan kredit karbon dari Proyek Konservasi Hutan Hujan Kuamut. Lelang akan melindungi dan merestorasi 83.381 hektare hutan tropis di distrik Tongod dan Kinabatangan di negara bagian Sabah, Malaysia timur.
Lelang tersebut melibatkan kredit karbon berbasis alam pertama di Malaysia yang dihasilkan melalui proyek kehutanan domestik, dan menandai perluasan penawaran produknya dengan memasukkan kredit karbon lokal selain kredit karbon global.
"Mengingat pentingnya pasar karbon sukarela dalam agenda iklim negara, penawaran kredit karbon Proyek Kuamut merupakan tonggak penting, yang menunjukkan kepemimpinan lingkungan negara ini. Ini menunjukkan kepada dunia bahwa Malaysia serius dengan aksi iklim dan ambisi iklimnya,” kata kepala eksekutif Bursa Malaysia, Muhamad Umar Swift, seperti dilansir Reuters, Selasa (14/5/2024).
BCX, bursa karbon pertama di dunia yang sesuai dengan Syariah, diluncurkan pada bulan Desember 2022, dengan tujuan meningkatkan transparansi dan memungkinkan perusahaan untuk membeli kredit karbon untuk mengimbangi emisi gas rumah kaca. BCX telah menyelesaikan lelang kredit karbon pertamanya pada bulan Maret tahun lalu.