Kamis 23 May 2024 19:17 WIB

Tingkat Mikroplastik di Antartika Semakin Memburuk

Para peneliti masih mencoba mencari tahu dari mana asal plastik tersebut.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolandha
Seekor anjing laut bersandar santai di atas es di Antartika. Laut Weddell sudah lebih terkontaminasi mikroplastik daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Foto: AP
Seekor anjing laut bersandar santai di atas es di Antartika. Laut Weddell sudah lebih terkontaminasi mikroplastik daripada yang diperkirakan sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti yang mempelajari Laut Weddell yang terpencil di Antartika, telah menemukan partikel yang jauh lebih kecil dibandingkan penelitian sebelumnya. Bahkan, Laut Weddell sudah lebih terkontaminasi mikroplastik daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Para ilmuwan mencoba mencari tahu dari mana partikel itu berasal. Para peneliti dari Universitas Basel dan Alfred-Wegener Institute (AWI) memfokuskan pada partikel berukuran antara 11 dan 500 mikrometer, dan mengambil partikel yang jauh lebih kecil dibandingkan penelitian sebelumnya yang menggunakan jaring.

Baca Juga

Dengan memompa air ke dalam tangki, menyaringnya dan kemudian menganalisanya dengan spektroskopi inframerah, para peneliti menemukan bahwa jumlah plastik di dalam air jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya. Para peneliti percaya bahwa 98,3 persen partikel plastik di dalam air berukuran di bawah 300 mikrometer dan belum tertangkap oleh penelitian sebelumnya.

“Polusi di Samudera Antartika jauh melampaui apa yang dilaporkan dalam penelitian sebelumnya. Alasannya adalah jenis pengambilan sampel yang kami lakukan,” ujar kandidat doktor di Departemen Ilmu Lingkungan Universitas Basel, Clara Leistenschneider, dilansir Yahoo, Kamis (23/5/2024).

Para peneliti masih mencoba mencari tahu dari mana asal plastik di Laut Weddell, dan berapa banyak plastik yang dihasilkan dari pencairan es atau arus laut. Sampel lepas pantai, yang dikumpulkan di utara lereng benua dan Arus Lereng Antartika, mengandung mikroplastik dengan konsentrasi tertinggi meskipun para peneliti tidak yakin alasannya.

Mungkin saja es yang cenderung terbentuk di dekat pantai menahan partikel-partikel plastik kecil, dan partikel-partikel tersebut hanya dilepaskan kembali ke air ketika es mencair. Arus laut juga mungkin berperan. Juga masih belum jelas bagaimana mikroplastik bisa meninggalkan wilayah tersebut.

Arus Sirkumpolar Antartika yang kuat, yang mengalir di sekitar Samudera Antartika pada garis lintang sekitar 60 derajat selatan, mungkin menghalangi keberangkatan mereka. Para peneliti juga belum bisa memastikan secara pasti dari mana mikroplastik itu berasal.

Sumbernya mencakup....

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement