REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angin kencang dan hujan lebat yang disebabkan topan Remal menghantam pesisir pantai India dan Bangladesh pada Senin (27/5/2024). Peristiwa ini menewaskan sedikitnya empat orang dan memutus aliran listrik bagi jutaan warga.
Topan pertama pada 2024 di wilayah tersebut adalah badai terbaru dari badai-badai yang sering menghantam pantai-pantai dataran rendah di Asia Selatan dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan perubahan iklim yang meningkatkan suhu permukaan laut. Angin kencang memutus kabel listrik, menumbangkan tiang, dan pohon, serta menerbangkan atap rumah. Sementara itu, hujan dan gelombang pasang merusak beberapa tanggul dan membanjiri daerah pesisir.
"Kami tidak memiliki listrik sejak malam hari, baterai ponsel saya bisa habis kapan saja. Namun atas rahmat Allah, topan ini tidak sedahsyat yang kami duga,” kata Rahat Raja, seorang penduduk distrik pesisir Satkhira, Bangladesh, seperti dilansir Reuters, Senin (27/5/2024).
Menurut data pemerintah, hampir 3 juta orang di Bangladesh tidak mendapatkan aliran listrik akibat topan Remal. Pemerintah kedua negara juga telah mengevakuasi hampir satu juta ke tempat penampungan badai, sekitar 800 ribu di antaranya berada Bangladesh, dan sekitar 110 ribu lainnya di India.