Selasa 04 Jun 2024 16:22 WIB

Perubahan Iklim Memperburuk Bencana Banjir di Brasil 

Deforestasi dan cepatnya urbanisasi juga meningkatkan dampak bencana.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Stadion Beira Rio terendam banjir setelah hujan lebat di Porto Alegre, negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.
Foto: AP Photo/Carlos Macedo
Stadion Beira Rio terendam banjir setelah hujan lebat di Porto Alegre, negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Sekelompok ilmuwan internasional mengatakan perubahan iklim mendorong banjir yang menghancurkan selatan Brasil baru-baru ini menjadi dua kali lipat lebih mungkin terjadi. Para ilmuwan itu menambahkan, hujan deras juga semakin intensif karena fenomena alam El Nino.

Lebih dari 170 orang tewas dan hampir 580 ribu orang mengungsi usai badai dan banjir melanda Negara Bagian Rio Grande di selatan Brasil bulan lalu. Pihak berwenang setempat menggambarkan bencana itu sebagai bencana alam terburuk dalam sejarah daerah tersebut.

Kelompok ilmuwan yang tergabung dalam World Weather Attribution mengatakan, dalam kondisi iklim yang sekarang, kemungkinan hujan deras dapat menenggelamkan seluruh kota dan menghancurkan infrastruktur-infrastruktur vital yang sebelumnya sangat jarang terjadi. Mereka memperkirakan bencana seperti ini kemungkinan hanya terjadi satu kali setiap 100 sampai 250 tahun sekali.

Namun, potensinya akan jauh lebih jarang lagi tanpa dampak pembakaran bahan bakar fosil. Berdasarkan gabungan antara pengamatan cuaca dan hasil dari model-model simulasi iklim, para ilmuwan mengestimasi perubahan iklim membuat bencana alam di selatan Brasil dua kali lipat lebih mungkin terjadi, dengan intensitas 6 sampai 9 persen lebih tinggi.