Rabu 05 Jun 2024 18:49 WIB

Tekan Emisi Perusahaan, Bank Mandiri Serius Terapkan Digital Carbon Tracking

Bank Mandiri jadi bank pertama yang menerapkan pelacakan jejak karbon di Indonesia.

Red: Friska Yolandha
Bank Mandiri semakin serius menggunakan platform Digital Carbon Tracking sebagai bentuk transparansi informasi atas emisi gas rumah kaca (GRK) dari operasional perusahaan.
Foto: dok Bank Mandiri
Bank Mandiri semakin serius menggunakan platform Digital Carbon Tracking sebagai bentuk transparansi informasi atas emisi gas rumah kaca (GRK) dari operasional perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri semakin serius menggunakan platform Digital Carbon Tracking sebagai bentuk transparansi informasi atas emisi gas rumah kaca (GRK) dari operasional perusahaan. Peluncuran platform ini dirilis pada perhelatan acara Mandiri Environment, Social, and Governance (ESG) Festival pada akhir 2023 lalu.

Vice President ESG Communication Bank Mandiri Adam Zahir mengatakan Bank Mandiri merupakan bank pertama yang menerapkan pelacakan jejak karbon di Indonesia melalui Digital Carbon Tracking. Platform ini sekaligus menjadi inisiatif perusahaan dalam menargetkan Net Zero Emissions (NZE) in Operations pada tahun 2030 atau lebih cepat.

Baca Juga

“Dengan memonitor jejak karbon secara digital ini, kami juga turut menumbuhkan awareness untuk mengimplementasikan praktik bisnis yang lebih berkelanjutan serta menentukan strategi kedepannya untuk memperkuat komitmen kami dalam menurunkan emisi operasional,” kata Adam melalui siaran pers, Rabu (5/6/2024).

Berdasarkan penghitungan Bank Mandiri selama lima tahun terakhir, jumlah emisi GRK secara keseluruhan mengalami penurunan, dari 358.753,56 tCO2e pada 2019 menjadi 295.713,18 tCO2e di 2023 atau turun sebesar 17,6 persen. Sebagai catatan, 2019 merupakan tahun dasar (baseline) berjalannya penghitungan emisi.