Kamis 06 Jun 2024 11:37 WIB

Studi: Pemanasan Global Capai Rekor, Manusia Jadi Biang Keroknya!

92 persen kondisi panas yang memecahkan rekor disebabkan oleh manusia.

Red: Friska Yolandha
 Pekerja kantoran menggunakan payung untuk melindungi sinar matahari dan mendinginkan diri dengan kipas genggam elektrik saat cuaca panas di Bangkok, Thailand, Jumat (28/4/2023).
Foto:

Dalam jangka waktu 10 tahun yang lebih lama, suhu dunia telah memanas sekitar 1,19 derajat Celcius sejak masa pra-industri, demikian temuan laporan dalam jurnal Earth System Science Data. Laporan tersebut juga mengatakan bahwa karena dunia terus menggunakan batu bara, minyak dan gas alam, bumi kemungkinan akan mencapai titik dalam 4,5 tahun dimana bumi tidak dapat lagi menghindari ambang batas pemanasan yang diterima secara internasional: 1,5 derajat Celsius.

Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang memproyeksikan bumi akan mengalami perubahan atau terjebak pada suhu setidaknya 1,5 derajat pada awal tahun 2029 jika lintasan emisi tidak berubah.

Penurunan suhu sebesar 1,5 derajat mungkin terjadi bertahun-tahun kemudian, tetapi hal ini tidak dapat dihindari jika seluruh karbon digunakan, kata Forster.

photo
Koloni karang cabang (acropora sp) di kawasan konservasi perairan wilayah sasi Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Selasa (26/3/2024). Pemanasan global akan merusak terumbu karang. - (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Jika suhu melampaui batas 1,5 bukan akhir bagi dunia dan umat manusia, namun hal ini akan sangat buruk, kata para ilmuwan. Penelitian-penelitian PBB sebelumnya menunjukkan bahwa perubahan besar-besaran pada ekosistem bumi kemungkinan besar akan menyebabkan pemanasan antara 1,5 dan 2 derajat Celcius, termasuk hilangnya terumbu karang, es laut Arktik, spesies tanaman dan hewan serta peristiwa cuaca ekstrem yang lebih buruk yang dapat menyebabkan kematian manusia.