Kamis 13 Jun 2024 20:22 WIB

Dukungan Anggaran Digunakan untuk Insentif 128 Kader PPKBD di Luwu Timur

Dukungan anggaran untuk meningkatkan pelayanan keluarga berencana yang berkulitas.

Kepala BKKBN dr. Hasto saat berkunjung ke Luwu Timur.
Foto: Dok Republika
Kepala BKKBN dr. Hasto saat berkunjung ke Luwu Timur.

REPUBLIKA.CO.ID,LUWU TIMUR - Kepala BKKBN, dokter Hasto dan jajaran BKKBN Pusat dan Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan mengunjungi lokasi pelayanan KB di Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Rabu (12/07/2024).

Dalam giat bertema 'Fasilitasi dan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB di Wilayah Perbatasan' tersebut, dokter Hasto mengapresiasi PT. Vale Indonesia, Tbk yang ada di Sorowako atas kontribusinya dalam program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Bahwa sudah sejak 50 tahun yang lalu memiliki kepedulian yang besar terhadap kemajuan masyarakat.

Baca Juga

"Kalau suatu saat Sumber Daya Alam (SDA) itu habis maka maunya Sumber Daya Manusia (SDM) sudah hebat-hebat semuanya. Saya yakin dengan kepeduliannya, 38 desa yang menjadi binaan PT Vale, saya juga mendengar beasiswa yang diberikan Pak Bupati Rp 20 miliar rupiah untuk anak-anak sekolah di Luwu Timur. Luar biasa, ini adalah keseriusan terhadap masalah kualitas SDM," ujar dokter Hasto.

Kemudian dirinya juga berpesan kepada PT Vale bahwa penting sekali untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. "Betul-betul kalau di Luwu Timur ini punya PT Vales dan punya Sumber Daya Alam yang luar biasa melimpah. Dalam hati saya sangat optimis bahwa SDM kita akan unggul," tukas dokter Hasto.

Bupati Luwu Timur, H. Budiman, mengatakan bahwa ada dukungan alokasi anggaran untuk kegiatan yang memiliki sumber dana alokasi khusus, alat dan obat kontrasepsi di fasilitas kesehatan, serta permintaan darurat pada gudang alokon BKKBN Sulsel.

Dukungan anggaran juga digunakan untuk insentif 128 kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan 453 sub PPKBD. Dialokasikan untuk Dinas Kependudukan dan KB sebesar Rp 14,5 milyar, dan DAK non fisik dari BKKBN Pusat sebesar Rp 6,7 milyar, kemudian dari APBD murni Rp 4,7 milyar.

"Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pelayanan KB, pada BKPSDM dianggarkan pelatihan pada tenaga bidan yaitu pelatihan kontrasepsi teknologi update. Tahun lalu 40 orang peserta, tahun ini direncanakan 60 orang," jelas Budiman.

Pemerintah daerah yang berbatasan dengan Sulawesi Tengah tersebut, mengucapkan terimakasih serta selalu berharap agar sinergi kemitraan lintas sektor yang telah dibina selama ini dapat diteruskan. Terutama untuk meneruskan dan meningkatkan pelayanan keluarga berencana yang berkulitas.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement