Ahad 16 Jun 2024 20:41 WIB

Ibadah Haji dan Kesalehan Sosial

Ibadah haji adalah momen untuk merenung dan mengevaluasi diri.

Red: Ani Nursalikah
Arief Rosyid Hasan, Ketum PB HMI 2013-2015, LPBI PB NU
Foto:

Solidaritas ini seharusnya diwujudkan dalam bentuk saling membantu dan berbagi, terutama dengan mereka yang kurang beruntung, serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Contoh paling konkret saat ini adalah bagaimana prinsip solidaritas ini terejawantahkan melalui sikap-sikap yang kita ambil terhadap korban kejahatan kemanusiaan yang ada di Palestina. Menurut saya, setiap muslim perlu untuk menyuarakan dukungannya untuk segera mengakhiri ketidakadilan yang terjadi di tanah Palestina.

Poin selanjutnya dari kesalehan sosial yang dapat dibangun melalui ibadah haji adalah pentingnya kesabaran dan toleransi. Dalam menjalankan ritual haji, jemaah sering menghadapi berbagai tantangan fisik dan emosional, seperti berdesakan di tempat-tempat suci, antrian panjang, dan kondisi cuaca yang ekstrem. Situasi ini bukan hanya menguji kemampuan fisik tetapi juga emosi dan mental setiap individu. Kondisi tersebut menuntut jemaah untuk terus bersabar dan tetap fokus pada tujuan spiritual mereka, mengajarkan bahwa kesabaran adalah kunci untuk mengatasi berbagai rintangan.

Melalui pengalaman ini, umat Muslim diajarkan untuk bersikap sabar dalam menghadapi cobaan serta bersikap toleran terhadap perbedaan yang ada di sekitar mereka. Sikap ini tidak hanya penting dalam konteks ritual ibadah, tetapi juga dalam interaksi sosial sehari-hari. Kesadaran bahwa setiap individu memiliki latar belakang, budaya, dan kebiasaan yang berbeda memperkuat nilai-nilai kemanusiaan yang saling menghormati dan menghargai perbedaan.

Dalam konteks Indonesia yang dikenal dengan kebhinnekaannya, nilai-nilai kesabaran dan toleransi yang diperoleh dari pengalaman haji sangat relevan. Negara dari beragam suku, agama, ras, dan golongan, yang semuanya hidup berdampingan. Kesadaran akan pentingnya menghormati perbedaan dan bersikap toleran sangat penting untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan sosial di negeri ini. Kesabaran dalam memahami dan menerima keragaman budaya serta toleransi terhadap perbedaan keyakinan adalah landasan penting untuk membangun masyarakat yang inklusif dan damai. Dengan menerapkan pelajaran kesabaran dan toleransi dari ibadah haji, umat Muslim di Indonesia dapat berkontribusi dalam memperkuat semangat persatuan dan kebersamaan di tengah kemajemukan bangsa.