Senin 17 Jun 2024 14:15 WIB

Pemprov Jabar Turunkan Alat Berat Tangani Sampah Citarum

Proses pembersihan melibatkan ratusan personel.

Petugas dengan menggunakan perahu kayu membersihkan sampah plastik yang mengendap di Sungai Citarum di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/6/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Petugas dengan menggunakan perahu kayu membersihkan sampah plastik yang mengendap di Sungai Citarum di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jawa Barat menurunkan sejumlah alat berat untuk mempercepat proses pembersihan dan pengangkatan sampah di aliran Sungai Citarum, yang seolah menjadi lautan di Jembatan Saapan, Batujajar, Bandung Barat. Proses pembersihan juga melibatkan ratusan personel.

Berdasarkan keterangan dari Pemprov Jabar, alat berat yang digunakan, terdiri atas excavator long arm, excavator amphibi, dan excavator standart yang berasal dari sejumlah pihak, seperti Dansektor 9, Dansektor 8, dan IP Saguling POMU. "Alat berat itu, dimanfaatkan sesuai kebutuhan, mulai dari pengerukan sedimen, pengangkatan sampah ke darat, sampai membuat lubang dan menutup sampah," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat (Jabar) Ika Mardiah dalam keterangannya, akhir pekan lalu

Baca Juga

Selain alat berat, proses pembersihan dan pengangkatan sampah juga menurunkan tiga unit katamaran, lima unit LCR, lima unit dump truck, dan tali untuk membatasi pergerakan sampah. Dalam kegiatan pembersihan dan pengangkatan sampah serta penataan lingkungan di Sungai Citarum sektor 9 ini, dibagi menjadi beberapa kelompok kerja, yakni empat kelompok masing-masing lima orang anggota sektor 9 melaksanakan perakitan dan pemasangan pembatas sampah di lima titik sampai jarak satu kilometer ke arah hilir atau Jembatan Jambalas.

Sementara untuk kelompok lain melanjutkan pekerjaan pengangkatan sampah di sekitar jembatan. Dua unit LCR melaksanakan patroli dan pengangkatan sampah di Jurug Jompong (hulu) sampai dengan jembatan BBS serta pendirian posko dan tenda kesehatan di sekitar jembatan BBS. Sebanyak 400 personel dari berbagai institusi, mulai dari Pemda Provinsi Jabar, TNI, Polri, BBWS Citarum, sampai masyarakat, ikut dalam proses pembersihan dan pengangkatan sampah.

Ika menegaskan masyarakat dapat berperan aktif melaporkan kondisi Sungai Citarum, terutama terkait penumpukan sampah agar segera diatasi, dan pelaporan dapat melalui aplikasi Sapawarga. "Kami berharap aparatur desa, kecamatan, dan juga warga untuk menyampaikan laporan atau aduan jika ada lagi penumpukan sampah atau ada yang membuang sampah sembarangan agar segera diatasi tidak sampai menumpuk," tutur Ika.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin sebelumnya menjelaskan, lautan sampah di daerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar karena volume sampah dan sedimentasi sungai. Lautan sampah menyerupai pulau di DAS Citarum yang belakangan viral tersebut, kata Bey Triadi, karena badan sungai seluruhnya tertutup oleh sampah sejak beberapa waktu dan makin parah akhir pekan lalu, diperparah oleh kebiasaan warga di DAS Citarum yang masih membuang sampah ke sungai.

"Memang ini kan karena airnya turun, dan adanya sedimen dan terutama juga sampah ini kan kembali kepada kedisiplinan warga. Jadi kami mohon masyarakat jangan membuang sampah sembarangan, buanglah sampah pada tempatnya, dan ya ini akibatnya," kata Bey.

Dari laporan yang didapatkannya di lapangan, jika aliran sungai lancar, sampah-sampah tersebut akan tertahan di ujung, namun karena volume sampah sudah meninggi ditambah sedimen, sampah tersebut bertumpuk di sepanjang aliran yang melintas di bawah jembatan BBS.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement