Jumat 21 Jun 2024 10:21 WIB

'Kami Belum Pernah Alami Gelombang Panas Sekuat Ini'

Sebanyak 125 warga Meksiko meninggal akibat gelombang panas tahun ini.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Orang-orang bermain di air mancur di Alameda Central di Mexico City, Meksiko, 12 Mei 2024, untuk mendinginkan badan di tengah gelombang panas.
Foto: EPA
Orang-orang bermain di air mancur di Alameda Central di Mexico City, Meksiko, 12 Mei 2024, untuk mendinginkan badan di tengah gelombang panas.

REPUBLIKA.CO.ID, VERACRUZ -- Para staf panti wreda di negara bagian Veracruz, selatan Meksiko, membawa penghuni panti dengan sepeda mereka untuk mencari penyejuk di tengah suhu panas yang 'membakar' negara itu. Awalnya, orang-orang lanjut usia di panti hanya duduk di depan kipas angin.

Tak cukup mendinginkan badan dengan kipas angin, mereka lantas mencari gedung yang memiliki pendingin udara. Mereka melakukan apa pun yang bisa dilakukan untuk mengatasi panas yang disebabkan perubahan iklim akibat aktivitas manusia.

Baca Juga

"Kami belum pernah mengalami gelombang panas dengan intensitas sebesar ini, sekuat ini, begitu meresap dan tanpa henti. Gelombang panas ini menewaskan banyak orang di Veracruz." kata direktur panti wreda Cogra Maria Teresa Mendoza, Kamis (20/6/2024).

Kementerian Kesehatan Meksiko mencatat setidaknya 125 orang meninggal akibat gelombang panas di musim panas tahun ini. Lebih dari 2.300 orang mengalami heat stroke atau serangan panas, dehidrasi, dan terbakar matahari.

Kematian akibat panas dan dampak dominonya di Meksiko menunjukkan dampak tidak proporsional dari perubahan iklim dan kenaikan suhu bumi pada orang-orang yang paling rentan. Korban di Veracruz merupakan sepertiga dari total kematian di Teluk Meksiko yang lembab.

Para perawat seperti Mendoza harus berjuang keras meringankan penderitaan pasiennya. Pada akhir pekan lalu, Mendoza berdiri di depan sekelompok perempuan lanjut usia yang sedang duduk di kursi goyang, banyak di antara mereka tertunduk lesu karena panas yang hampir tidak bisa diredakan dengan kipas angin yang berputar di depan mereka.

"Kita akan minum sedikit air, enak ya? Itulah gadis-gadisku," kata Mendoza.

Cuaca panas berdampak di seluruh Meksiko. Monyet Howler dan burung tropis di Meksiko selatan mati di atas pohon. Warga berebut mengisi tangki air, khawatir panas akan memperburuk kekeringan yang sedang berlangsung. Imigran yang dalam perjalan ke utara membawa sedikit barang untuk meringankan terik matahari.

Layanan darurat di Veracruz menerima laporan terkait panas mulai di gudang sampai ruang terbuka. Koordinator bantuan negara untuk Palang Merah Meksiko di Veracruz, David Zebadua Escalante mengatakan, setiap hari petugas medis merespons lima kasus heat stroke.

Timnya menyiapkan mobil ambulans dengan es dan peralatan lain untuk menyelamatkan nyawa. "Kami harus mengambil tindakan tertentu di dalam ambulans, seperti memasukan kompres es, ke dalam cairan dingin, kompres dingin ini agar kami dapat merawat orang yang terkena heat stroke," katanya.

Sementara itu, pekerja konstruksi seperti Jorge Misael Rodríguez terus bekerja. Dengan bermandikan keringat, Misael Ródriguez membawa alat berat, batu bata, dan papan di lokasi.

“Anda merasa demam, kesakitan, dan sakit kepala. Begitu Anda sampai di rumah, rasa sakitnya mulai terasa. Di bahu, punggung, dan lengan Anda. (Panas) Ini sangat memukulmu,” katanya.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement