Ahad 23 Jun 2024 13:40 WIB

Kementerian KLH Berkomitmen Akhiri Polusi Plastik

Kampanye Resik bertujuan mengurangi sampah plastik.

Red: Joko Sadewo
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) Kementerian LHK, Rosa Vivien Ratnawati, saat puncak acara kampanye Resik, Kamis (20/6/2024).
Foto: istimewa/doc humas
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) Kementerian LHK, Rosa Vivien Ratnawati, saat puncak acara kampanye Resik, Kamis (20/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian  Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) berkomitmen penuh untuk mengakhiri polusi plastik. Kampanye Redefining Solutions on Plastic Pollution Towards Integrated Policy and Knowledge (Resik), diharapkan bisa mengurangi sampah plastik.

Hal ini disampaikan Kepala Delegasi Indonesia untuk INC dan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) Kementerian LHK, Rosa Vivien Ratnawati, saat puncak acara kampanye Resik, Kamis (20/6/2024). Kata Rosa, kampanye Resik bertujuan menciptakan wadah kolaboratif bagi semua pemangku kepentingan guna meningkatkan kesadaran dan menekankan pentingnya tindakan nyata terhadap isu polusi plastik. 

Bertajuk Aksi Apik untuk Bumi Resik, acara ini mencakup peluncuran buku tentang strategi komunikasi untuk mengatasi polusi plastik, pengumuman pemenang kompetisi Resik, talk show tentang membangun komunitas yang lebih hijau lewat keterlibatan publik dan inovasi strategi komunikasi, serta pameran karya dan output kampanye Resik.

Melalui berbagai kegiatan ini, kampanye Resik dilakukan untuk menginspirasi tindakan lanjutan dari pemerintah, masyarakat sipil, hingga sektor swasta, guna memastikan keberhasilan pelaksanaan pengurangan polusi plastik di seluruh Indonesia.