Rabu 03 Jul 2024 09:00 WIB

Banjir Melanda India, Belasan Orang Meninggal dan Ratusan Ribu Warga Terdampak

Situasi memburuk dengan cepat karena hujan tak kunjung berhenti.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Personel Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) menyelamatkan penduduk dari daerah banjir di dataran rendah sungai Yamuna di New Delhi, India, (13/7/2023).
Foto: EPA-EFE/HARISH TYAGI
Personel Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) menyelamatkan penduduk dari daerah banjir di dataran rendah sungai Yamuna di New Delhi, India, (13/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GUWAHATI -- Pejabat pemerintah India mengatakan hujan deras yang memicu banjir dan longsor di utara dan timur laut India menewaskan sedikitnya 11 orang dan berdampak pada ratusan ribu orang. Dalam 24 jam terakhir, sembilan orang meninggal dunia akibat hujan deras yang melanda negara bagian paling padat di India, Uttar Pradesh.

Sementara, dua orang meninggal dunia di Negara Bagian Assam yang dilanda gelombang banjir kedua sejak 16 Juni lalu. Dalam pernyataannya, badan penanggulangan bencana mengatakan banjir berdampak pada lebih dari 600 ribu orang di 19 distrik dan memaksa 8.000 mengungsi.

"Air banjir kini sudah masuk rumah saya. Air merusak sawah dan ladang saya. Saya memiliki lima anggota keluarga dan saya harus berlindung di sini. Bila situasinya memburuk, saya akan kehilangan rumah saya," kata warga setempat Faizul Islam pada kantor berita ANI, Selasa (2/7/2024).

Gambar dari ANI menunjukkan ladang-ladang dan jalan-jalan di Assam. Terlihat warga membawa barang berharga dan furnitur mereka dari rumah-rumah yang terendam banjir.

Di timur laut Bangladesh, situasi banjir memburuk dengan cepat karena hujan yang tak kunjung berhenti. Pemerintah setempat mengatakan banjir menyebabkan puluhan ribu orang terjebak.

Pihak berwenang menggunakan pengeras suara di tenggara Chittagong memperingatkan warga mengenai risiko tinggi longsor yang dipicu hujan deras. Pejabat pemerintah Banglades Abul Bashar Mohammed Fakruzzaman mengatakan pemerintah menawarkan evakuasi.

Timur laut India dan Bangladesh dilanda banjir selama dua bulan terakhir. Jutaan orang terjebak banjir dan badan cuaca memprediksi situasi akan semakin memburuk.

Negara Bagian Arunachal Pradesh yang berbatasan dengan Cina, juga diguyur hujan yang tak kunjung berhenti. Pejabat setempat mengatakan hujan memaksa sekolah-sekolah di ibu kota negara bagian Itanagar diliburkan sampai akhir pekan ini.

Badan cuaca India memprediksi untuk tiga hari ke depan hujan akan semakin lebat di wilayah itu. Badan cuaca India mengeluarkan peringatan hujan deras ekstrem di bagian barat, utara dan timur laut negara bagian itu sepanjang sisa pekan ini.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement