Rabu 03 Jul 2024 10:00 WIB

BMKG Ikut Penelitian Bawah Laut Bersama Ocean-X

Kapal OceanXplorer akan melakukan perjalanan sebanyak enam tahap di laut Indonesia.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Koloni karang cabang (acropora sp) di kawasan konservasi perairan wilayah sasi Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Selasa (26/3/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Koloni karang cabang (acropora sp) di kawasan konservasi perairan wilayah sasi Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Selasa (26/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memulai kegiatan penelitian Indonesia Exploration Mission (IEM) 2024 bersama Ocean-X. Ocean X merupakan organisasi nirlaba global di sektor eksplorasi kelautan.

Dalam misi ini, BMKG tergabung bersama peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Konservasi Indonesia, PUSHIDROSAL, Universitas Soedirman, dan kru Ocean-X. Penelitian ini menitikberatkan pada eksplorasi kelautan terutama untuk pengembangan sains, teknologi, dan media edukasi.

Eksplorasi ini akan meneliti biota laut, marine biodiversity, blue carbon, fish stock assessment, bathymetry mapping, dan deep sea exploration.

Berdasarkan siaran pers pada Selasa (2/7/2024), BMKG tergabung pada leg ketiga dengan durasi pelayaran selama 16 hari mulai tanggal 24 Juni sampai dengan 9 Juli 2024. Kegiatan pelayaran ini dilaksanakan dengan rute Batam-Aceh-Padang-Jakarta-Bali-Labuan Bajo-Bitung.

OceanXplorer dilengkapi dengan teknologi mutakhir untuk mensurvei beragam lingkungan laut, termasuk habitat laut dalam, dangkal, dan pesisir, yakni dua kapal selam berawak untuk menyelam hingga 1.000 meter; kendaraan yang dioperasikan jarak jauh (remote operated vehicle, ROV) untuk menyelam hingga 6.000 meter; laboratorium penelitian mutakhir; kemampuan pengurutan DNA generasi berikutnya; kemampuan pemetaan akustik penuh; dan analisis konduktivitas, suhu dan kedalaman.

Berbeda dengan pelayaran sebelumnya, kegiatan ini melibatkan partisipasi berbagai institusi dan dosen/mahasiswa pengiat kelautan, biologi, perikanan, oseanografi, biodiversity, dan konservasi untuk mengikuti kegiatan pelayaran selama selama masa layar.

Kapal OceanXplorer akan melakukan perjalanan sebanyak enam legs atau enam tahap di laut Indonesia dengan rute,  Pulau Sambu-Banda Aceh, Banda Aceh-Padang, Padang-Jakarta, Jakarta-Bali, Bali-Labuan Bajo, Labuan Bajo-Bitung.

Perwakilan BMKG pada kegiatan ini adalah Furqon Alfahmi dan Admiral Musa Julius yang akan berkontribusi dalam melakukan eksplorasi laut, di antaranya menyediakan informasi cuaca dan iklim, bergabung bersama peneliti dan penggiat kelautan selama 16 hari.

Langkah kebijakan ini juga menjadi bagian dari keberpihakan BMKG dalam bidang penelitian dalam mendukung upaya peningkatan pelayanan meteorologi, klimatologi dan geofisika, serta peningkatan SDM Indonesia.

Program IEM ini diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi dengan melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, Konservasi Indonesia, Pusat Hidrografi dan Oseanografi AL, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement