Sabtu 06 Jul 2024 09:06 WIB

Bareng Amran Salurkan Pompa untuk Petani Bantaeng, Jokowi: Ini akan Tingkatkan Produksi

Iklim sangat mempengaruhi produktivitas.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan 300 unit pompa untuk pengairan sawah para petani di Desa Jaling, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Kamis (4/7/2024).
Foto: Dok. Kem
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan 300 unit pompa untuk pengairan sawah para petani di Desa Jaling, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Kamis (4/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTAENG -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyalurkan bantuan program pompanisasi untuk para petani di Desa Layoa, Kab. Bantaeng, Sulawesi Selatan pada Jumat (5/7/2024).

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) itu dapat meningkatkan produktivitas petani sekaligus hasil pangan, dengan target panen hingga tiga kali dalam setahun di tengah ancaman kekeringan panjang yang menimpa tidak hanya Indonesia tapi juga negara-negara lain.

Baca Juga

"Saya menuju ke Kab. Bantaeng untuk melihat pemasangan pompanisasi, pompa-pompa yang diberikan dari Kementerian Pertanian keperluannya 150 (unit). Pak Bupati menyampaikan sudah diberikan 80 pompa, dan ini akan meningkatkan produktivitas petani. Tadi sampaikan disini hanya panen sekali, sehingga dengan pompa ini sudah nanem yang kedua. Nah l, kita harapkan bisa yang ketiga," kata Jokowi.

"Artinya dari satu paling tidak minimal kedua kalau bisa ketiga ini akan meningkatkan produktivitas secara nasional. Arahnya kesana dan juga untuk mengantisipasi kekeringan panjang yang terjadi di semua negara," tambahnya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan proses menuju swasembada pangan butuh waktu panjang dengan faktor utama yang mempengaruhinya adalah perubahan iklim hingga fenomena El Nino dan La Lina.

"Ini proses panjang swasembada pangan tidak hanya kadang sudah baik, kadang turun lagi karena iklim tidak menentu. Dulu kan sudah swasembada pangan kemudian turun lagi karena ada El Nino La Lina. Iklim sangat mempengaruhi produktivitas bagi semua negara dan dalam 2 tahun ini negara-negara yang biasanya produksi yang berlebih itu pun sudah alami penurunan yang tajam," ucapnya.

Berada di lokasi, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, program pompanisasi untuk Kab. Bantaeng mengairi sekitar 500 hektar sawah.

"Harapan kita memang Sulsel ini adalah sentra keempat nasional, setelah 3 (Pulau) Jawa baru Sulsel ini. Harapan kita semua masyarakat di Sulsel umumnya bisa terbantu. Sudah dibantukan oleh bapak presiden melalui bapak menteri pertanian," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement