Selasa 09 Jul 2024 20:00 WIB

OceanX Bantu Indonesia Petakan Potensi Laut untuk Manajemen Perikanan

OceanX memiliki fasilitas untuk memetakan variasi ikan yang dimiliki Indonesia.

Nelayan menjual ikan kepada konsumen di tempat pelelangan ikan di Pelabuhan Perikanan Lampulo, Banda Aceh, Jumat (1/12/2023).
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Nelayan menjual ikan kepada konsumen di tempat pelelangan ikan di Pelabuhan Perikanan Lampulo, Banda Aceh, Jumat (1/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Organisasi nirlaba eksplorasi laut global OceanX membantu Indonesia memetakan potensi lautnya melalui eksplorasi “Misi Indonesia 2024”. Kegiatan eksplorasi ini dilakukan guna meningkatkan manajemen perikanan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem.

“Kami memiliki teknologi yang dapat memperkirakan seberapa banyak ikan yang ada di laut Indonesia, sehingga para pembuat kebijakan dapat menentukan seberapa banyak ikan yang dapat diambil dari lautan pada periode tertentu,” ujar Co-CEO and Chief Science Officer OceanX, Vincent Pieribone ketika ditemui di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Baca Juga

Vincent menjelaskan bahwa fasilitas laboratorium kapal OceanX bisa dipakai untuk sekuensing DNA guna melihat informasi genetik dari sampel-sampel yang dikumpulkan dari laut. Fasilitas tersebutlah yang memungkinkan OceanX untuk mengetahui apa saja variasi ikan yang dimiliki oleh Indonesia, serta memperkirakan jumlahnya.

Vincent menggarisbawahi bahwa penting bagi para pemangku kepentingan untuk mengetahui kapan dan di mana ikan-ikan bertelur. Apabila mengetahui jadwal dan lokasi para ikan bertelur, maka para pemangku kepentingan dapat menekan jumlah tangkapannya untuk sementara waktu.

“Dengan melindungi kawasan pemijahan (spawning) pada periode tertentu, terutama kawasan yang kaya akan tempat pemijahan, hal ini akan melindungi keseluruhan perikanan dan membantu mempertahankan ekosistem untuk jangka panjang,” kata Vincent.

OceanX bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia memulai misi eksplorasi “Misi Indonesia 2024” pada Mei 2024.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan berharap agar penelitian dalam misi ini dapat mendukung kesejahteraan sosial melalui penemuan potensi inovasi dalam produk dan solusi untuk bidang-bidang seperti kedokteran atau bioteknologi.

Dikutip dari laman resmi Kemenko Marves, penelitian ini akan mencakup berbagai bidang penting, termasuk investigasi zona megathrust untuk menyempurnakan model gempa bumi dan tsunami, penelitian perikanan di Sumatera Barat untuk meningkatkan pemahaman dan memandu keputusan pengelolaan dan eksplorasi potensi keanekaragaman hayati, serta penilaian dampak terhadap manusia.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement