REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO — Perusahaan pakan dan pangan FKS Group beralih ke energi bersih untuk menopang operasional pabrik mereka. Selain sebagai langkah efisiensi biaya operasional, upaya ini untuk mendukung transisi energi hijau dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Group Chief Operating Officer FKS Group Agung Cahyadi Kusumo mengatakan, FKS Group menargetkan dapat membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 10 MW hingga 2025. Pada Kamis (11/7/2024), FKS Group meresmikan rencana pembangunan PLTS di anak perusahaan, PT Padi Flour Nusantara (PFN) yang terletak di Mojokerto, Jawa Timur.
Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama PT Xurya Daya Indonesia. “Upaya kami ini sejalan dengan komitmen nasional terhadap perubahan iklim dan keberlanjutan,” kata Agung.
Agung menjelaskan, pemasangan PLTS di PT PFN masuk dalam fase kedua. Pada akhir tahun 2022 atau dalam fase pertama, FKS Group telah memasang 2,4 megawatt panel surya di pabrik tepung terigu Bungasari Flour Mills, Medan.
Pemasangan PLTS itu diklaim berhasil menyerap karbon sebanyak dua juta kg CO2 per tahun dan diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca.
Adapun pada fase kedua, FKS berencana memasang PLTS di tujuh area operasi, di antaranya di Balaraja dan Cilegon, Banten; Gunung Putri, Bogor; Sragen, Jawa Tengah; Surabaya dan Mojokerto, Jawa Timur; dan Makassar.
Fase kedua ini diharapkan dapat mengurangi lebih banyak lagi karbon, dengan pengurangan diperkirakan sebesar 3,4 juta kg CO2 per tahun
Sementara fase ketiga, yang akan mencakup instalasi 5 megawatt, diharapkan akan mengurangi emisi karbon hingga 5,8 juta kg CO2, menjadikan total kontribusi FKS Group terhadap pengurangan emisi karbon sangat signifikan, yaitu 11,2 juta kg CO2 per tahun.
Agung menambahkan, inisiatif energi berkelanjutan dalam operasional perusahaan merupakan perwujudan dari empat pilar implementasi ESG (Environmental, Social, Governance) yang telah dicanangkan FKS Group. Empat pilar tersebut adalah keamanan dan ketahanan pangan; pengelolaan lingkungan; lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyanan; dan pengembangan masyarakat.
Chief Executive Officer PT Padi Flour Nusantara Po Indarto Gondo mengatakan, inisiatif hijau ini selaras dengan target keberlanjutan global dan nasional. Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia telah mencanangkan target pengurangan emisi sebesar 29 persen atau setara 835 juta ton CO2 pada 2030.
Menurut dia, aspek keberlanjutan merupakan inti dari operasional perusahaan. “Dengan mengintegrasikan tenaga surya ke dalam campuran energi kami, kami tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menetapkan standar bagi industri untuk diwujudkan. Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam perjalanan kami menuju pencapaian netral karbon," ujar Indarto.
Dalam menjalankan proyek ini, FKS Group menggandeng Xurya Daya Indonesia sebagai salah satu pelopor pengembang listrik tenaga surya untuk atap bangunan.
“Bersama-sama, kita membuktikan bahwa penggunaan energi terbarukan tidak hanya layak tetapi juga menguntungkan bagi bisnis yang mencari cara untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan dampak positif terhadap lingkungan,” kata Managing Director kata Xurya Daya Indonesia Eka Himawan.