REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) sudah menjadi sesuatu yang vital di sebuah unit bisnis. PT Elnusa Tbk (ELSA) juga concern pada hal itu.
Vice President of Health Safety Security and Environment (HSSE) Elnusa, Ramon Arias Pili mengatakan perusahaan telah melakukan berbagai kegiatan mengimplemetasikan aktivitas bertema sosial, pelestarian lingkungan, inovasi serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Itu sudah berlangsung secara terus menerus.
"Hanya mungkin belum dalam payung ESG," kata Ramon dalam media gathering Elnusa Journalistic Award 2024 di Graha Elnusa, Jumat (12/7/2024).
Ia mencontohkan tentang kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang terus digalakkan. Kemudian pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Lalu ada pelatihan kompetensi karyawan, dan sebagainya.
Elnusa mengalami banyak transformasi bisnis. Transformasi tersebut, baik yang diinginkan atau tidak. Ini sebagai bentuk respons iklim bisnis dan industri, secara khusus di Indonesia.
Pertama kali hadir, Elnusa merupakan perusahaan jasa pendukung telekomunikasi perkapalan dengan nama Elektronika Nusantara. Setelahnya terjadi serangkaian akselerasi. Kini ElSA memposisikan diri sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa energi terintegrasi. Komitmen anak asuh Pertamina Hulu Energi (PHE) ini yakni terus berkontribusi dalam bidang industri minyak dan gas.
Ramon mengakui perusahaan migas paling mendapat sorotan ketika berbicara mengenai lingkungan. Ada target penurunan emisi secara nasional maupun di level global. Hal ini menjadi komitmen bersama yang harus dijalankan.
Elnusa, lanjut dia, menerapkan penggunaan energi terbarukan di beberapa ruangan operasional. Kemudian, anak asuh Pertamina Hulu Energi (PHE) ini juga berkolaborasi dengan masyarakat mengumpulkan botol plastik. Selanjutnya ada proses daur ulang.
Sebanyak 16.192 botol plastik terkumpul. Beratnya mencapai 302,79 kilogram. Kegiatan ini melibatkan 157 masyarakat.
Data Elnusa menunjukkan sebanyak 1.603.008 gram jejak karbon yang dikurangi. Langkah ini menyelamatkan lahan seluas 255,83 meter persegi. Ini sudah berlangsung sejak Agustus 2023 lalu.
"Ini mungkin yang paling simple, tapi isu plastik kan ga habis-habis ya. Dulu kita masih ingat, berapa banyak sampah, penuh dengan sampah plastik," ujar Ramon.
Itu sedikit gambaran penerapan ESG di lingkungan perusahaan Elnusa. Sesuatu yang harus terus digalakkan. Sehingga terjadi keseimbangan dalam melakukan aktivitas bisnis.
Tentu, perlu upaya luar biasa dari semua perwira ElSA. Itu berlaku di semua tingkatan. Muaranya pada proses implementasi di lapangan.
Intinya, jelas Ramon ada tiga hal yang mereka perhitungkan secara matang. Pertama bagaimana membuat perencanaan. Kedua, berlanjut ke cara mengkampanyekannya. Terakhir menuju ke tahapan eksekusi.
Ada pilot project bernama Rumah Kompos Graha Elnusa. Sudah melalui tahap persiapan. Eksekusinya pada semester tiga 2024. Lalu seperti sudah disinggung di atas, ada plastic waste reduction program. Selanjutnya menuju ESG Strategic Initiative in Elnusa's ESG Road Map.
Ramon menegaskan para pimpinan di perusahaannya sudah mengatur hal ini dengan baik. Dimulai dari jajaran direksi terdahulu hingga yang saat ini sedang bertugas. Sehingga terjadi perubahan tema besar. Dari perusahaan jasa minyak dan gas menjadi perusahaan jasa energi.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja menekankan pentingnya aspek berkelanjutan. Pihaknya menyadari hal itu. Saat ini, anak usaha PHE itu berusaha mengakselerasi program-program kepedulian lingkungan, sosial dan masyarakat untuk menjamin keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang.
"Telah cukup banyak juga program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang kami inisiasikan dalam beberapa tahun terakhir, baik di lingkungan Holding maupun Anak Perusahaan" ujar Bachtiar.
Elnusa, jelas dia, telah mengalami dinamika sepanjang 55 tahun berdiri. Di berbagai fase, ELSA melakukan serangkaian inovasi. Kini anak asuh PHE itu juga berkomitmen mengembangkan bisnis yang ramah lingkungan.
Di level ekonomi, Bachtiar bersyukur, anak usaha PHE ini mampu melewati berbagai tantangan di industri energi dalam 10 tahun terakhir. Terbukti ELSA mencatat pendapatan dan laba tertinggi sepanjang sejarah perusahaan tersebut, untuk tahun buku 2023.