Kamis 18 Jul 2024 19:54 WIB

BMKG Buka Sekolah Lapang Iklim untuk Petani

Sekolah Lapang Iklim diharapkan dapat membantu petani mengantisipasi iklim ekstrem.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Petugas BMKG menyampaikan materi kepada peserta praktek lapangan Sekolah Lapang Iklim (SLI) di persawahan desa Tegalsari, Kedu, Jawa Tengah, Senin (11/3/2019).
Foto: ANTARA FOTO
Petugas BMKG menyampaikan materi kepada peserta praktek lapangan Sekolah Lapang Iklim (SLI) di persawahan desa Tegalsari, Kedu, Jawa Tengah, Senin (11/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, membuka Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional di Balai Desa Tempak, Kecamatan Candi Mulyo, Magelang, Jawa Tengah. Sebanyak 40 petani hadir sebagai perwakilan dari berbagai desa dan kelompok tani di Kecamatan Candi Mulyo.

SLI Operasional Pendampingan Komoditas Hortikultura (Buah-buahan) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam memanfaatkan informasi iklim. Fokusnya adalah membantu petani mengantisipasi dampak fenomena iklim ekstrem dan perubahan iklim terhadap komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan.

Dwikorita menjelaskan pentingnya pengetahuan yang lebih baik tentang informasi iklim, agar petani dapat beradaptasi terhadap laju perubahan iklim melalui pengembangan solusi bercocok tanam yang efektif, baik dalam kondisi hujan maupun kemarau.

"Petani yang sekarang adalah petani yang smart, bisa merencanakan agar tidak gagal dalam memanen hasil tanaman. Itulah tujuan dari adanya Sekolah Lapang Iklim. Tidak gentar adanya perubahan iklim dan cuaca ekstrem," kata Dwikorita dalam siaran pers BMKG, Kamis (18/7/2024).