REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Andi Anzhar Cakra Wijaya resmi menjadi calon ketua umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) DKI Jakarta periode 2024-2029 setelah dia mengembalikan formulir pendaftaran. Pemilihan calon Ketum KADIN DKI Jakarta akan digelar pada Musyawarah Provinsi (Musprov) XIV KADIN DKI Jakarta pada 7-8 Agustus 2024.
Andi diantar tim pendukung dari pengurus KADIN di lima wilayah Jakarta dan lainnya saat mengembalikan formulir. Mengenakan baju putih, ia tampak bersemangat Andi Anzhar tampak semangat. Formulir tersebut diterima langsung oleh Ketua Panitia Penyelenggara Musprov XIV KADIN DKI Jakarta, Jans Sembiring. Lalu, Ketua Panitia Pengarah/Steering Committee (SC) Musprov XIV KADIN DKI Jakarta, Hotlan Panjaitan dan Ketua Panitia Organizing Committee (OC) Laja Lapian, serta anggota Tunggul dan Imam Hartawan.
"Alhamdulillah, kemarin, Rabu, 31 Juli 2024, saya telah mengembalikan formulir pendaftaran di Kantor KADIN DKI Jakarta, Komplek Perkantoran Majapahit Permai, Blok B 21-23, Jl. Majapahit, No. 18-20, RT 14/RW 08, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat," ujar Andi, Kamis (1/8/2024).
Usai dinyatakan resmi sebagai calon ketum KADIN DKI Jakarta, Andi siap berkontestasi dalam pemilihan Caketum KADIN DKI Jakarta. Ia bertekad melakukan perubahan besar di tubuh KADIN DKI Jakarta.
"Insya Allah, Insya Allah (siap). Karena, memang saya hampir lima tahun ini, ditugaskan di KADIN DKI Jakarta sebagai wakil ketua umum bidang investasi, sedikit banyak pengalaman tersebut bisa saya kembangkan ketika saya menjadi ketua umum KADIN DKI Jakarta," kata Andi.
Wakil Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat itu ingin ada perubahan ke arah lebih baik lagi untuk anggota KADIN DKI Jakarta dan bermanfaat untuk masyarakat. KADIN DKI Jakarta harus berinovasi dan memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi anggota.
Untuk itu, lanjut Andi, perlu komunikasi intens dengan seluruh pihak. Ia menilai KADIN Jakarta adalah rumah besar pengusaha Jakarta. Maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah memperkuat komunikasi di antara pengurus-pengurus KADIN DKI Jakarta, mulai KADIN provinsi maupun tingkat kota.
"KADIN Jakarta dengan pemerintah daerah. KADIN Jakarta dengan seluruh stakeholder yang ada di DKI Jakarta," katanya.
Andi juga menyinggung tantangan ke depan ketika Jakarta berubah status menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ), di mana Jakarta akan murni menjadi kota bisnis. Maka dari itu pengusaha Jakarta harus ikut berkontribusi dalam menyongsong Jakarta menjadi kota global.
Andi menambahkan, KADIN DKI Jakarta juga wajib melahirkan inovasi-inovasi baru dalam berbisnis. Inovasi baru itu misalnya membantu cara berbisnis di koperasi dan UMKM.
"Koperasi dan UMKM ini tentu ke depan menjadi salah satu sasaran yang kita bantu, bagaimana mereka bisa membuat pondasi yang kuat. Setelah itu, kita membuat konsep yang solutif, kemudahan berusaha/berbisnis untuk warga Jakarta, kemudahan mereka untuk mengakses ke pemerintahan, kemudahan mereka untuk mengakses perbankan (pembiayaan)," ujar dia.
