Jumat 02 Aug 2024 11:13 WIB

Pemadam Kebakaran Spanyol Berjibaku Atasi Karhutla

Perubahan iklim membuat karhutla semakin sering terjadi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
(Ilustrasi) Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan kebakaran hutan  di Lomo, California, AS, Ahad (28/7/2024).
Foto: EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
(Ilustrasi) Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan kebakaran hutan di Lomo, California, AS, Ahad (28/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,  MADRID -- Ratusan pemadam kebakaran yang didukung pesawat pengebom air berusaha memadamkan dua kebakaran yang melanda daerah timur Spanyol pada awal pekan. Sebagian besar wilayah di negara itu juga siaga merah untuk panas ekstrem dan kebakaran.

Kebakaran di Benasau di timur Valencia memaksa petugas darurat memindahkan ratusan warga desa dari rumah mereka sebagai tindak pencegahan. Pemadam kebakaran mengatakan api mulai mereda setelah upaya pemadaman pada Rabu (31/7/2024) malam.

Kebakaran di Provinsi Cuenca yang terjadi di pedalaman membakar lebih dari 1.500 hektare vegetasi sejak Selasa lalu. Dua kebakaran ini dikategorikan kebakaran besar.

Badan cuaca Spanyol, AEMET memprediksi suhu maksimal sejumlah daerah di negara itu mencapai 43 sampai 44 derajat Celsius yang diperkirakan menjadi puncak gelombang panas. Sementara, Kementerian Dalam Negeri Spanyol memperingatkan seluruh negeri itu dalam risiko sangat tinggi atau ekstrem kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

AEMET mengatakan pada Selasa lalu observatorium Barcelona-Fabra di wilayah timur laut Catalonia mencatat suhu tertinggi sepanjang masa yaitu 40 derajat Celsius mengalahkan rekor sebelumnya yaitu 39,8 derajat Celsius yang ditetapkan pada bulan Juli 1982. Spanyol mengalami gelombang panas ketiga dalam dua pekan terakhir.

Naiknya suhu global akibat perubahan iklim juga berkontribusi pada semakin seringnya kebakaran hutan tempat lain mulai dari Cina hingga Kanada. Di Eropa, kebakaran juga terjadi di wilayah Balkan.

Sementara itu, pemadam kebakaran California, Amerika Serikat (AS) mengatakan karhutla di negara itu pada Selasa lalu menghanguskan lahan lebih dari 1.550 kilometer persegi, lebih besar dari Kota Los Angeles. Sementara, pemadam kebakaran di negara bagian itu berusaha memadamkan kebakaran di utara Sacramento.

Lebih dari 5.500 petugas pemadam kebakaran dari seluruh California dan negara bagian lainnya berusaha memadamkan kebakaran di di Central Valley, sekitar 145 kilometer di sebelah utara Sacramento.

Pejabat pemerintah setempat mengatakan kebakaran yang meluas hingga membakar 156.517 hektare lahan itu menjadi karhutla terbesar kelima sepanjang sejarah California. Karhutla yang dinamakan Park Fire terjadi pada Selasa.

Karhutla ini lebih besar dari karhutla Creek Fire tahun 2022 di Fresno County yang membakar hampir 153.780 hektare lahan. Namun lebih kecil dari karhutla terbesar sepanjang sejarah, August Complex tahun 2020 yang membakar lebih 404.684 hektare di tujuh county di utara California.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement