Jumat 09 Aug 2024 10:27 WIB

Perjuangan Veddriq Raih Emas Olimpiade, Tetap Latihan di Bawah Kabut Asap Kebakaran Hutan

Veddriq tetap latihan ketika hutan di Kalimantan terbakar.

Red: Karta Raharja Ucu
Atlet panjat tebing putra Indonesia Veddriq Leonardo memegang medali seusai mengalahkan atlet China Wu Peng pada final nomor speed putra Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget Climbing Venue, Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024). Veddriq Leonardo berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 4,75 detik.
Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Atlet panjat tebing putra Indonesia Veddriq Leonardo memegang medali seusai mengalahkan atlet China Wu Peng pada final nomor speed putra Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget Climbing Venue, Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024). Veddriq Leonardo berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 4,75 detik.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Rasanya pantas jika medali emas Olimpiade Paris 2024 tergantung di leher atlet panjang tebing Veddriq Leonardo. Perjuangan pria asal Pontiakan menyumbangkan medali emas untuk Indonesia didapatkan lewat latihan keras.

Fakta tersebut diungkapkan ibunda Veddriq Leonardo, Rosita. Dia mengungkapkan putranya adalah anak yang teguh pendirian.

Karena hal tersebut, Rosita tak heran jika melihat putranya itu bisa mempersembahkan medali emas kepada Indonesia dalam Olimpiade Paris 2024. "Sejak kecil, Veddriq merupakan anak yang sangat gigih dan teguh pendirian. Jika dia mengatakan A, maka harus A," kata Rosita dalam keterangan tertulis, seperti dinukil dari Antara, Jumat (9/8/2024).

Bahkan, Rosita mengungkapkan jika Veddriq tetap latihan ketika hutan di Kalimantan terbakar. “Dan setiap hari bahkan di saat ada kebakaran hutan di Kalimantan, ia tetap berlatih di bawah kabut asap yang memenuhi langit Kalimantan,” kata Rosita.

Veddriq menjadi atlet pertama Indonesia yang meraih medali emas pertama untuk Indonesia dalam Olimpiade Paris 2024 setelah memenangkan laga final speed putra melawan atlet China Wu Peng. Pria asal Pontianak itu mengalahkan wakil China, Wu Peng, dalam final yang diselenggarakan di Le Bourget Climbing Venue, Kamis malam WIB. Dia membukukan waktu 4,75 detik atau 0,02 detik lebih cepat dari lawannya yang mencatat waktu 4,77 detik.

Sebelumnya, Veddriq mengatasi pemain tuan rumah Prancis, Bassa Mawem, dalam perempat final. Dia menyisihan Mawem yang tak pernah mencatat waktu di dibawa lima detik, dengan membukukan waktu 4,88 detik, sehingga lolos ke babak semifinal.

Dalam babak itu, Veddriq semakin trengginas dengan menuntaskan babak tersebut dengan catatan waktu 4,78 detik untuk mengalahkan lawannya Reza Alipour Shenazandifard dari Iran yang membukukan waktu 4,84 detik. Hasil itu otomatis membuatnya masuk partai puncak untuk mengalahkan Wu Peng.

Dalam Olimpiade tahun ini Veddriq tampil fantastis. Dia bahkan sempat menyamai rekor dunia yang dibuat atlet asal Amerika Serikat (AS), Samuel Watson, pada April 2024, dengan meraih waktu 4,79 detik dalam kualifikasi babak penyisihan unggulan pada Selasa (6/8). Meski tidak lama setelah itu, Watson kembali memecahkan rekor dunia dengan waktu 4,75 detik. Tidak mau kalah, Veddriq untuk kedua kali hampir menyamai rekor dunia atlet asal AS dalam final Olimpiade Paris 2024, sekaligus menggondol emas pertama untuk Indonesia.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement