REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menekankan pentingnya keberadaan mangrove bagi lingkungan. Oleh karena itu, KLHK mengajak semua pihak untuk bersama-sama melestarikan ekosistem mangrove
Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove (RPDM) Inge Retnowati mengatakan, pohon mangrove memiliki banyak manfaat. “Fungsi mangrove sangat banyak manfaatnya, bukan cuma untuk ekologi tapi juga sosial ekonomi,” kata Inge seperti dikutip dari siaran Youtube KLHK.
Dari sisi ekologi, kata dia, mangrove berfungsi menahan abrasi dan gelombang pasang laut. Selain itu, mangrove juga bisa menahan tsunami.
Hutan mangrove pun bisa menyerap karbon sebanyak 4-5 kali lebih besar daripada hutan biasa.
Selain dari segi ekologi, mangrove juga memiliki manfaat dari segi sosial-ekonomi. Mangrove dapat menjadi mata pencarian bagi warga sekitar. Jima Mangrove subur, disitulah perikanan bisa tumbuh dengan produktivitas yang tinggi.
Pohon mangrove di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia dengan luas 3,44 juta hektar le atau 23 persen dari Mangrove dunia dengan jenis tropical mangrove dan terdapat 202 spesies di Indonesia.
Rahmat Zainal dari Komunitas Mangrove Muara Angke mengatakan pihaknya sudah menanam 70 ribu pohon mangrove dalam jangka waktu 12 tahun. “Kita sudah berhasil memanfaatkan hasil dari mangrove itu seperti membuat sirup, dodol, dan selain,” ungkap Rahmat.
Pohon mangrove terbukti memiliki banyak fungsi dan manfaat, baik untuk lingkungan maupun manusia. Dengan segala manfaatnya, hutan mangrove patut dilestarikan.
Upaya penanaman dan rehabilitasi mangrove perlu terus dilakukan secara berkelanjutan. Partisipasi aktif dari masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove yang begitu penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan.