Rabu 28 Aug 2024 19:32 WIB

Pelatihan Kreasi Tenun Amanah, Pengrajin Muda Lebih Bersemangat Lestarikan Tenun Khas Aceh

Kegiatan tersebut bisa menjadi regenerasi pengrajin untuk melestarikan tenun.

Pelatihan Kreasi Tenun Aceh bersama para pemuda-pemudi.
Foto: Dok. Web
Pelatihan Kreasi Tenun Aceh bersama para pemuda-pemudi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Generasi muda Aceh semakin bersemangat melestarikan tenun sebagai warisan budaya masyarakat. Antusiasme mereka ditunjukkan dalam Pelatihan Kreasi Tenun yang diadakan oleh Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH).

“Hari ini saya mengikuti kegiatan pelatihan tenun. Sudah hari kedua, hari ini. Saya merasa dengan adanya pelatihan ini, sangat baik untuk generasi muda untuk meneruskan (budaya) tenun,” kata salah seorang peserta, Sely Aprilia, Selasa (27/8/2024).

Baca Juga

Ia merupakan salah seorang pengrajin tenun asal Kabupaten Bener Meriah. Demi mengikuti pelatihan tersebut, ia rela menempuh perjalanan selama berjam-jam ke lokasi kegiatan di Rumah Tenun AMANAH x Kutaraja, Kota Banda Aceh.

Pelatihan Kreasi Tenun Aceh dijadwalkan berlangsung pada 26-28 Agustus 2024. Sely berharap kegiatan tersebut bisa menjadi regenerasi pengrajin untuk melestarikan kerajinan tenun khas Aceh ke depannya.

“Karena, sekarang sudah jarang ada yang bisa tenun. Jadi, dengan adanya pelatihan ini, saya merasa sangat baik (manfaatnya) untuk daerah kita. Untuk memperkenalkan tenun khas Aceh (kepada generasi muda),” tuturnya optimistis.

Pelatihan diikuti para pengrajin tenun dari berbagai daerah di Provinsi Aceh, terutama pengrajin berusia muda. Mereka umumnya membuat kain tenun menggunakan alat manual model lama yang disebut alat tenun kaki tangan.

Dalam pelatihan kali ini, mentor mengenalkan alat tenun manual yang lebih canggih bernama Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Penggunaan alat tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pengrajin dan kualitas kain buatannya.

“Kalau (alat) tenunnya, kita masih pakai alat yang lebih berat, belum seperti di sini. Kalau di sini, alatnya lebih ringkas, lebih ringan. Untuk (cara menggunakan) alatnya, lebih mudah di sini,” ujar Sely.

Menurutnya, kerajinan tenun khas Aceh tidak mengalami perkembangan yang signifikan karena kurangnya inovasi. Oleh karena itu, Pelatihan Kreasi Tenun Aceh menjadi momentum untuk berkreasi dan berinovasi bagi para pengrajin muda.

Sesuai tema kegiatan, “Merajut Cerita dalam Motif”, mereka menggambarkan cerita budaya masyarakat setempat dalam desain motif tenun yang indah. Pada kesempatan itu, Sely memilih untuk membuat motif bungong seulanga sebagai bahan pembelajaran.

“(Di Bener Meriah) ada motif gayo, kita punya motif kerawang gayo, jadi, kita aplikasikan ke tenun. Kalau di sini, kita membuat motif bungong seulanga untuk belajar. Itu motif bunga seulanga khas Aceh,” katanya.

Tidak hanya mengadakan pelatihan, AMANAH sebelumnya telah membangun tempat produksi tenun bekerja sama dengan komunitas pengrajin tenun Kutaraja. Program unggulan Presiden Joko Widodo itu juga memberikan bantuan berupa peralatan dan bahan baku tenun kepada para pengrajin.

sumber : Web
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement