REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus menginisiasi kegiatan pemberdayaan masyarakat. Salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan PHE melalui Pertamina Hulu Energi dan Pertamina EP (PEP) Subang Field adalah Program Masyarakat Peduli Alam Puntang (MELINTANG) di Desa Campaka Mulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.
Program MELINTANG diinisiasi sejak 2017 dengan membentuk kelompok usaha budidaya kopi di bawah naungan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bukit Amanah. Bersama dengan LMDH Bukit Amanah, Pertamina Hulu Energi dan PEP Subang Field melakukan panen kopi di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, pada Kamis (29/8/2024).
Panen kopi dilakukan di kebun berketinggian 1250-1500 mdpl. Kopi yang dipanen merupakan kopi tipe Arabika Priangan jenis Yellow Bourbone. "Yellow Bourbone merupakan jenis kopi yang baru dikembangkan dan dinobatkan sebagai kopi Arabika terbaik di dunia dalam pertemuan produsen kopi dunia di Alaska pada tahun 2016," ujar Ketua LMDH Bukit Amanah Deni Sofian Dimyati yang akrab disapa Abah Onil .
Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Muharram Jaya Panguriseng, Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita, Senior Manager Subsurface Exploration Regional 2 Angga Direzza, Senior Manager Subsurface Zona 7 Giatno, dan para pimpinan redaksi media nasional.
Setelah pemanenan, para tamu undangan diajak untuk melanjutkan perjalanan ke saung salah satu kelompok tani hutan untuk melaksanakan tahap selanjutnya dalam budidaya kopi yaitu, pengupasan kulit luar kopi menggunakan alat yang bernama pulper. Pada tahap ini, satu jenis kopi bisa dijadikan beberapa varian tergantung jenis pengupasan, pencucian, dan fermentasi kopi.
Setelah melihat proses pengupasan kulit luar kopi, peserta diajak untuk melihat proses penjemuran kopi di Green House milik kelompok LMDH Bukit Amanah. Lama penjemuran kopi memakan waktu 3-5 hari penjemuran di dalam Green House.
Usai melihat proses budidaya kopi di kebun, peserta diarahkan ke Saung Kopi di sana peserta diajak untuk mencicipi kopi puntang wangi produk kopi khas kelompok LMDH Bukit Amanah. Di Saung ini pula terdapat mesin roasting untuk memanggang kopi yang berupa green bean (biji kopi siap panggang).
Dengan pendampingan dari PEP Subang Field, sejak 2017 LMDH Bukit Amanah mulai menyajikan varian kopi Spesialiti Puntang Wangi yang ditanam, dirawat, dan diolah langsung dari tangan petani kopi di selatan Kabupaten Bandung. Selain menjalankan usaha Kopi Puntang Wangi, mitra binaan juga menjalankan profesi tambahan sebagai petani kopi organik, melakukan kegiatan budidaya tanaman obat herbal organik dan kegiatan produksi kopi stamina.
Sejak program MELINTANG diinisiasi pada 2017, omzet kelompok usaha Kopi Puntang Wangi terus meningkat pesat. Pada tahun 2017 perolehan omzet tercatat sebesar Rp 270 juta, di tahun 2018 naik menjadi Rp 400 juta. Kemudian di tahun 2019 meningkat menjadi Rp 630 juta dan tahun 2020 omzetnya mencapai Rp 760 juta.
Pertamina Hulu Energi turut menyerahkan bantuan dukungan pembinaan kepada MELINTANG. Bantuan ini guna mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa Campaka Mulya melalui budidaya tanaman kopi.
"Terimakasih kepada Pertamina. Bantuan ini kami butuhkan untuk memperbaiki akses jalan ke perkebunan dan penerangan di fasilitas pengolahan kopi," kata Abah Onil.
"Bantuan ini kami harapkan bisa terus mendukung pelestarian alam melalui pemberdayaan masyarakat dengan budidaya tanaman kopi, " kata Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng.
Kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat ini juga sejalan dengan komitmen Subholding Upstream Pertamina dalam mengimplementasikan nilai-nilai Environment, Social, and Governance (ESG) dan mendukung upaya Pemerintah Indonesia mewujudkan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Program pemberdayaan dengan produk unggulan Kopi Puntang Wangi berkontribusi terhadap pencapaian target SDGs Tujuan 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari United Nations Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG. PHE telah terdaftar dalam UNGC sebagai partisipan (member) sejak Juni 2022.
Mendukung aspek Governance, PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.
PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia dengan predikat Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance.