Jumat 30 Aug 2024 13:12 WIB

Politik Kartel, Ancaman Bagi Demokrasi?

Fenomena politik kartel yang mencengkeram proses demokrasi.

Red: Karta Raharja Ucu
Hamka Hendra Noer, Dosen Ilmu Politik, FISIP, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Foto: Republika
Hamka Hendra Noer, Dosen Ilmu Politik, FISIP, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Fenomena Politik Kartel

Kajian mengenai partai kartel di Indonesia dianalis oleh Ambardi (2008) melalui kajian Disertasi di Ohio State University berjudul The Making of Indonesian Multyparty System: A Cartelyzed Party System and Its Origin. Secara ringkas, Ambardi menggambarkan arah partai politik di Indonesia secara perlahan dan berkelanjutan telah membentuk sebuah kerja sama yang menyampingkan perbedaan ideologi dengan tujuan mencapai kepentingan yang sama yaitu menguasai sumber-sumber kekayaan negara.

Senada dengan Ambardi, pandangan Slater (2004) dalam Indonesia’s Accountability Trap: Party Cartels and Presidential Power after Democratic Transition, mendiskripsikan wujudnya sistem pemilihan presiden secara langsung sejak tahun 2004 yang menandai semakin mapannya demokrasi ternyata membawa jebakan terhadap sistem kepartaian di Indonesia.

Semakin leluasanya sistem demokrasi pasca pelaksanaan demokrasi langsung membawa partai politik menuju sistem kartel dalam parlemen Indonesia.

Realitas politik Indonesia saat ini menunjukkan bagaimana politik kartel dapat