Jumat 30 Aug 2024 13:12 WIB

Politik Kartel, Ancaman Bagi Demokrasi?

Fenomena politik kartel yang mencengkeram proses demokrasi.

Red: Karta Raharja Ucu
Hamka Hendra Noer, Dosen Ilmu Politik, FISIP, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Foto:

Politik Kartel Pada Pilkada Jakarta

Pada awalnya, mantan gubernur Jakarta, Anies Baswedan, menduduki peringkat

tertinggi dalam survei elektabilitas pilkada Jakarta. Dukungan awal yang kuat pun datang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Nasional Demokrat (NasDem), dengan Sohibul Iman Wiranu sebagai calon wakil gubernur usulan dari PKS.

Namun, dinamika politik berubah drastis ketika Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang terdiri dari Partai Gerindra, PAN, Golkar, Demokrat, PSI, Garuda, dan Gelora, tiba-tiba menarik PKS, NasDem, dan PKB, dalam koalisi mereka. Hal itu memperbesar kekuatan mereka menjadi “KIM Plus” dengan tambahan lagi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Perindo.

Dalam koalisi ini, Ridwan Kamil (Golkar) dipasangkan dengan Suswono (PKS).