Senin 02 Sep 2024 11:14 WIB

Kenaikan Permukaan Air Laut Ancam Warisan Budaya Dunia

Hampir separuh monumen bersejarah di pesisir berisiko tenggelam.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
(Ilustrasi) Permukaan air laut.
Foto: Freepik
(Ilustrasi) Permukaan air laut.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Penelitian menemukan kenaikan permukaan air laut semakin mengancam lokasi-lokasi situs budaya di Yunani dan Turki. Peneliti menemukan hampir separuh monumen bersejarah di pesisir berisiko tenggelam.

Kekhawatiran perubahan iklim yang mencairkan lapisan es dan memecah gletser akan merusak atau menenggelamkan situs budaya bukan sesuatu yang baru. Penelitian Society for Ancient Coastlines sebelumnya sudah mengidentifikasi ancaman terhadap Pulau Delos.

Laporan terkait mengungkapkan sejumlah lokasi warisan budaya seperti Delos dekat Mykonos sudah mengalami kerusakan akibat banjir. Situs Warisan Budaya UNESCO di Yunani dan Turki sangat terdampak perubahan iklim.

Dikutip dari Greek Reporter, berdasarkan penelitian kota-kota kuno di Yunani mulai dari Knidos dan Kaunos sampai Elaia terancam rusak dan tenggelam. Penelitian yang dipimpin Geosaintis Departemen Perencanaan Tata Kota dan Wilayah University of Dumlupinar Enes Jengin membuat "peta risiko banjir" untuk lima skenario yang berbeda.

Skenario-skenario ini terdiri dari risiko sangat rendah sampai risiko sampai tinggi pada kenaikan permukaan laut lokal dan global. Penelitian ini menilai kerentanan di 464 situs bersejarah di sepanjang pantai Mediterania Timur di Yunani dan Turki.

Hasilnya menunjukkan dalam kurun waktu 50 tahun 147 situs, termasuk kastil dan reruntuhan, berisiko mengalami kerusakan dan tenggelam bahkan dalam skenario terbaik sekalipun. Dari 464 situs tersebut, 34 situs memiliki risiko “sangat tinggi”, 19 situs berisiko “tinggi”, dan 27 situs berisiko “sedang”.

Situs-situs yang paling terancam di Turki adalah kota kuno Knidos dan Kaunos di Muğla dan kota pelabuhan Elaia di İzmir. Dengan kenaikan permukaan laut sebesar satu meter, situs-situs ini bisa hilang sebagian atau seluruhnya pada akhir abad ini. Kenaikan permukaan air laut tiga meter akan semakin membahayakan Efesus, Miletus, Kastil Guverzinada, dan kota-kota kuno Olympus dan Patara.

Beberapa kota kuno di Yunani juga menghadapi risiko yang signifikan. Para ahli menganggap Kota Sissi, Pavlopetri, dan Locris memiliki risiko yang “sangat tinggi”. Lokasi-lokasi ini yang kaya akan warisan sejarah dan budaya, menghadapi potensi risiko hilang ditelan laut.

Meskipun temuan ini mengkhawatirkan, ada secercah harapan. Penelitian menemukan 317 situs akan tetap aman dari banjir bahkan dengan kenaikan permukaan air laut setinggi lima meter. Namun, Jengin menekankan pentingnya melindungi area berisiko tinggi untuk melestarikan warisan budaya bersama umat manusia.

“Untuk memastikan keberhasilan jangka panjang dari upaya-upaya ini dan untuk melindungi warisan budaya kita, kita harus memprioritaskan tindakan segera di daerah-daerah yang berisiko tinggi,” kata Jengin.

Ia juga menekankan perlunya tindakan cepat untuk mengurangi potensi ancaman dari bencana alam, aktivitas manusia, dan faktor-faktor lain yang dapat membahayakan warisan budaya. Temuan studi ini menggarisbawahi perlunya kesadaran global dan langkah-langkah proaktif untuk melindungi situs-situs yang tak tergantikan ini.

Karena perubahan iklim terus menjadi ancaman serius, tindakan yang cepat dan efektif sangatlah penting. Sangatlah penting untuk melestarikan warisan budaya yang tak ternilai ini untuk generasi mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement