REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya berencana menambah sebanyak 1.000 tiang listrik untuk menjadi pengisi daya (charger) bagi kendaraan listrik. Upaya ini untuk mempercepat pemerataan kebutuhan energi terbarukan pada 2024.
"Tahun ini kami berencana menambahkan 1.000 titik tiang listrik dengan charger di Jakarta," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran di Kampus Institut Teknologi PLN Jakarta Barat, Senin (9/9/2024).
Lasiran mengatakan nantinya setiap tiang listrik akan terpasang charger bagi pengisian daya kendaraan listrik. Inovasi ini berupa pengubahan atau penambahan fitur di dalam tiang listrik sebagai stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). "Namun ini masih dilakukan pengkajian dan perencanaan," katanya.
Ia menyatakan, nantinya, tiang listrik itu akan dipasang di tempat umum seperti halaman parkir, pusat perbelanjaan yang punya halaman dan tempat-tempat yang memiliki banyak parkir mobil.
Rektor Kampus IT PLN Iwa Garniwa M terus mendukung setiap terobosan yang dilakukan oleh PLN UID Jakarta Raya, termasuk mengadakan SPKLU di lingkungannya. Dia mendukung adanya SPKLU yang terpasang di tempat umum seperti di Kampus IT PLN.
"Kami mempunyai visi di bidang energi dan penerapan teknologi berwawasan lingkungan, maka kami ingin juga berkontribusi," kata Iwa.
Kampus IT PLN berkomitmen terhadap pengembangan elektrik yang salah satunya diwujudkan dengan memiliki laboratorium konversi dari BBM ke listrik untuk motor. "Baru motor, tapi insya Allah kami kembangkan juga untuk kendaraan mobil," ujarnya.
Sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero akan mengubah 2.000 tiang listrik PLN pada 2024, baik yang berbasis baja maupun yang berbasis beton, untuk menjadi SPKLU atau charger kendaraan listrik. Hal itu dikemukakan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Senayan, Jakarta, Kamis (30/5).
Darmawan melihat potensi jutaan tiang listrik PT PLN (Persero) yang dapat langsung digunakan untuk memfasilitasi pembangunan SPKLU secara cepat dengan harga yang terjangkau.