Senin 09 Sep 2024 16:35 WIB

Badai Terkuat Asia Tahun Ini Menewaskan Puluhan Orang di Vietnam

Potensi banjir dan longsor di Vietnam masih sangat besar.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Dampak kerusakan akibat Topan Yagi, di Hanoi, Vietnam, Ahad (8/9/2024).
Foto: Reuters/Thinh Nguyen
Dampak kerusakan akibat Topan Yagi, di Hanoi, Vietnam, Ahad (8/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Badai terkuat yang menghantam Asia tahun ini, Yagi, menewaskan puluhan orang dan menimbulkan kerusakan meluas di utara Vietnam. Lembaga cuaca Vietnam memperingatkan semakin banyak longsor dan banjir yang akan terjadi.

Badan penanggulangan bencana Vietnam mengatakan 35 orang tewas dan 24 orang hilang. Sebagian besar disebabkan longsor dan banjir yang dipicu badai tersebut.

Baca Juga

Badai itu menerjang pesisir timur Vietnam yang memiliki banyak manufaktur perusahaan asing dan dalam negeri pada Sabtu (7/9/2024). Badan meteorologi setempat menurunkan statusnya menjadi depresi tropis pada Ahad (8/9/2024).

Bencana ini memutus aliran listrik ke jutaan rumah tangga dan perusahaan. Selain itu, bencana ini mengakibatkan banjir yang merendam jalan-jalan, mengganggu jaringan telekomunikasi, merobohkan jembatan berukuran sedang dan ribuan pohon serta menghentikan aktivitas ekonomi di banyak pusat industri.

Manajer dan pekerja di taman industri dan pabrik-pabrik di Kota Haiphong mengatakan tidak ada aliran listrik ke kota pesisir.Mereka mengatakan mencoba menyelamatkan peralatan di pabrik dari hujan karena atap besi terlepas terhempas angin. "Semua orang sibuk memastikan pabrik aman," kata kepala zona industri DEEP C Bruno Jaspaert, Senin (9/9/2024),

Terdapat banyak pabrik dari lebih dari 150 investor di Haiphong dan Provinsi Quang Ninh di sebelahnya. Berdasarkan foto yang diambil di lokasi kejadian terlihat pabrik perusahaan Korea Selatan (Korsel), LG Electronics di Haiphong hancur. LG Electronics yang merupakan perusahaan perangkat elektronik belum menanggapi permintaan komentar.

"Banyak kerusakan," kata ketua dewan asosiasi pengusaha Korsel di Vietnam Hong Sun ketika ditanya dampak pada pada pabrik-pabrik perusahaan Korsel.

Seorang manajer pabrik mengonfirmasi banyak pabrik yang atapnya rusak dan tidak dialiri listrik. Sementara itu, pihak berwenang mengatakan jembatan di Provinsi Phu Tho ambruk.   "Biasanya ini jembatan yang ramai, jembatan penting di provinsi," kata seorang pejabat departemen transportasi di Phu Tho.

Ia menambahkan sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa. Badan cuaca Vietnam mengatakan longsor dan banjir dapat kembali terjadi karena curah hujan di beberapa daerah di utara negara itu mencapai antara 208 milimeter sampai 433 milimeter.  

BUMN listrik Vietnam, EVN mengatakan lebih dari 5,7 juta pelanggan kehilangan jaringan listrik selama akhir pekan lalu karena lusinan jaringan listrik rusak. Tapi pada Senin ini, listrik 57 persen pelanggan terdampak sudah dipulihkan. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement