Selasa 10 Sep 2024 09:54 WIB

Realisasi Investasi EBT Masih Jauh dari Target

Kapasitas terpasang pembangkit listrik EBT ditargetkan mencapai 378,5 GW pada 2060.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Satria K Yudha
Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membutuhkan komitmen investasi agar dapat memenuhi target bauran energi dari energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23 persen. Hingga semester I tahun 2024, realisasi bauran energi dari EBT mencapai 13,93 persen. Sedangkan realisasi investasi EBT tahun ini baru sebesar 46,8 persen dari target.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menyinggung perlunya komitmen investasi dan pembangunan infrastruktur demi mencapai target tersebut. Juga pembangunan infastruktur yang memadai. 

Baca Juga

"Saat ini kita ingin adanya capaian yang lebih jelas lagi," kata Eniya dalam media gathering di kantornya, di Jakarta, Senin (9/9/2024).

Ia menerangkan realisasi investasi subsektor EBTKE hingga semester I 2024 adalah 580 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau 46,8 persen dari target 2024 sebesar 1,23 miliar dolar AS. Kemudian masih dibutuhkan 14,02 miliar dolar AS untuk memenuhi kebutuhan 8.224,1 Megawatt (MW).