Selasa 10 Sep 2024 17:59 WIB

Menurut Pengamat, Empat Faktor Ini Jadi Kunci Percepat Transisi Energi

Target 23 persen bauran EBT pada 2025 agak sulit dikejar.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Satria K Yudha
Transisi energi (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Transisi energi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memiliki potensi energi baru dan terbarukan (EBT) yang sangat besar. Lalu, bagaimana memaksimalkan potensi tersebut demi mempercepat transisi energi?

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa, ada empat faktor penting yang perlu diperhatikan untuk mempercepat transisi energi. "Yang pertama adalah butuh kebijakan. Artinya, kebijakan yang bisa mendukung investasi untuk energi terbarukan, dan juga mengintegarasikan energi terbarukan di dalam sistem energi," kata Fabby dalam konferensi pers pembukaan Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2024, di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Baca Juga

Faktor kedua, Indonesia butuh teknologi memadai. Ia mengatakan, teknologi untuk mengonversi sumber daya energi terbarukan menjadi energi yang bisa dipakai secara langsung sangat diperlukan. 

Ketiga, kata Fabby, dibutuh pendanaan. Pemerintah butuh biaya besar untuk membangun infrastruktur ini. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pemerintah membutuhkan 14,02 miliar dolar AS untuk mencapai bauran EBT 20 persen.,