Rabu 11 Sep 2024 15:55 WIB

Petani Australia Mogok Massal, Protes Kebijakan Lingkungan

Petani marah karena ada kebijakan larangan mengekspor domba hidup.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
 Pemimpin Oposisi Australia Peter Dutton berbicara kepada para petani yang berunjuk rasa di Canberra, Australia, Selasa (10/9/2024).
Foto: AAP Image/Lukas Coch via Reuters
Pemimpin Oposisi Australia Peter Dutton berbicara kepada para petani yang berunjuk rasa di Canberra, Australia, Selasa (10/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Ratusan petani di seluruh Australia memprotes kebijakan pertanian pemerintah. Mereka mengatakan kebijakan yang dipengaruhi aktivis kesejahteraan hewan itu merugikan mata pencarian mereka.

Australia salah satu eksportir produk pertanian terbesar di dunia. Petani-petani di Negeri Kanguru marah karena pemerintah menerapkan kebijakan melarang ekspor domba hidup, membatasi penggunaan air, dan mempercepat pembangunan pembangkit listrik dan transmisi energi terbarukan di daerah-daerah pedesaan.

"Kami pantas dihormati, ada suara alternatif yang bersatu melawan kami, kami merasa seharusnya bukan mereka menetapkan kebijakan," kata Presiden Federasi Petani Nasional (NFF) Australia David Jochinke di hadapan massa di depan gedung parlemen federal di Canberra, Selasa (10/9/2024). "Kami merasa tertipu," katanya.

Pemerintah tidak mengirim perwakilan untuk menemui para petani. Di stasiun televisi Australian Broadcasting Corporation (ABC), Menteri Pertanian Australia Julie Collins mengatakan pemerintah berkomitmen untuk mendengarkan dan membantu petani memperluas akses pasar keluar negeri dan berinvestasi pada biosekuriti.