Rabu 11 Sep 2024 17:24 WIB

Indonesia dan Jerman Lanjutkan Kerja Sama Pengembangan Energi Terbarukan

Transisi energi merupakan kunci untuk mencapai target iklim global.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Penandatanganan MoU kerja sama transisi energi antara PLN dengan GIZ dan KfW, di Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Foto: Lintar Satria/Republika
Penandatanganan MoU kerja sama transisi energi antara PLN dengan GIZ dan KfW, di Jakarta, Rabu (11/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia terus mengakselerasi proses transisi energi guna mencapai target emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat. Salah satu upaya itu dilakukan dengan melanjutkan kerja sama dengan Jerman di sektor ketenagalistrikan, khususnya dalam pengembangan energi terbarukan.

Pada Rabu (11/9/2024), dilakukan penandatanganan pembaruan MoU serta dua Perjanjian Hibah antara PT PLN (Persero) dan mitra Jerman, GIZ dan KfW, di Jakarta, dalam rangkaian acara Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2024.

Kolaborasi antara Jerman dan Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan telah berkembang selama lebih dari empat dekade. Sejak saat itu, kolaborasi ini berkembang, mencakup berbagai inisiatif yang banyak diantaranya bertujuan untuk mencapai target energi terbarukan yang ambisius di sektor kelistrikan Indonesia.

Sejak dimulainya kerja sama lebih dalam di bidang ketenagalistrikan pada tahun 2016, Indonesia dan Jerman melalui GIZ, KfW, dan PLN bekerja sama dalam berbagai inisiatif untuk mendukung transisi energi di Indonesia. Kerja sama ini mencakup pembiayaan proyek-proyek energi terbarukan, pengembangan jaringan transmisi, distribusi, serta peningkatan kapasitas teknis dan pelatihan untuk staf PLN.