Jumat 13 Sep 2024 11:17 WIB

Kolaborasi Kunci Perkuat Implementasi ESG

Masyarakat semakin peduli dengan isu perubahan iklim.

Rep: Eva Rianti / Red: Satria K Yudha
 Steering Committee Mosaic, Rika Novayanti, menyampaikan paparan dalam forum ESG Summit yang digelar Republika, di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Steering Committee Mosaic, Rika Novayanti, menyampaikan paparan dalam forum ESG Summit yang digelar Republika, di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dunia usaha didorong untuk terus memperkuat penerapan environmental, social, and governance (ESG). Sektor swasta juga perlu berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk pemerintah, agar aksi-aksi ESG yang dilakukan dapat membantu pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Steering Committee of Muslim for Shared Action on Climate Impact (Mosaic) Rika Novayanti mengatakan, sektor swasta saat ini tidak hanya bicara soal keuntungan semata. Lebih jauh dari itu, sektor swasta juga berperan dalam mengawal isu keberlanjutan dengan menerapkan ESG.

Baca Juga

“Sektor swasta bisa saling berkolaborasi, bisa juga berkolaborasi dengan pemerintah, dengan masyarakat," kata Rika dalam forum ESG Summit yang digelar Republika di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/9/2024)

Dia mengatakan, sektor swasta bisa mendorong atau membantu pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang juga membantu sektor swasta. “Contohnya kita akan wakaf hutan misalnya, lalu kita bisa hitung tanamannya, lalu karbonnya bisa kita jadikan carbon financing atau carbon trading,” ujar dia. 

Rika menegaskan, saat ini masyarakat semakin peduli dengan isu perubahan iklim dan ingin bertransformasi dari revolusi industri. Kesadaran itu kemudian membangun diskusi demi diskusi, sehingga lahir keberanian untuk bersuara dan turun tangan sebagai bentuk kepedulian pada keberlanjutan.

Oleh sebab itu, lahirlah pendanaan-pendanaan sosial semacam filantropi, termasuk pendanaan dari berbagai negara yang masuk ke negara-negara yang membutuhkan sokongan finansial yang besar, seperti Asia Tenggara. 

“Pendanaan-pendanaan tersebut biasanya tidak langsung masuk di sektor swasta, biasanya pendanaan-pendanaan ini masuk untuk melakukan perubahan sistem,” tuturnya. 

Dengan bergerak di level perubahan sistem, swasta memiliki andil dalam dikeluarkannya kebijakan ataupun praktik-praktik perbaikan ESG. Perubahan-perubahan yang terjadi pada ranah sistem ntidak hanya membantu satu kelompok saja, tetapi semua lini atau satu kesatuan, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement