Selasa 17 Sep 2024 09:57 WIB

Pabrik Baterai EV Ramah Lingkungan Dibangun di Morowali

Pabrik ini sepenuhnya menggunakan energi terbarukan.

Red: Satria K Yudha
Peresmian groundbreaking pabrik EV ramah lingkungan di Morowali, Sulawesi Tengah.
Foto: Ekon.go.id
Peresmian groundbreaking pabrik EV ramah lingkungan di Morowali, Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan pembangunan  pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) ramah lingkungan pertama di Indonesia. Pabrik baterai tersebut berlokasi di Kawasan Neo Energy Morowali Industrial Estate (NEMIE), Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.

“Hilirisasi nikel berhasil meningkatkan nilai ekspor produk turunan nikel. Hal itu dapat dilihat dari nilai ekspor yang meningkat delapan kali lipat dari 4,31 miliar dolar AS pada 2017 menjadi 34,44 miliar dolar AS pada 2023,” jelas Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (17/9/20240.

Baca Juga

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM bahwa hingga Juni 2024 total investasi untuk hilirisasi nikel, terutama yang terkait dengan pembangunan smelter dan pabrik baterai kendaraan listrik, telah mencapai 30 miliar dolar AS. Dalam lima tahun terakhir, lebih dari 2.000 GWh kapasitas baterai lithium-ion telah digunakan secara global, guna mendukung 40 juta kendaraan listrik dan ribuan proyek energy storage. 

Terkait hal ini, Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci global dalam produksi baterai kendaraan listrik (EV) yakni dapat menyuplai baterai EV sebesar 210 GWh per tahun, karena Indonesia memiliki kekayaan sumber daya mineral khususnya nikel. “Oleh karena itu, berbagai negara melihat Indonesia penting menjadi bagian dari critical minerals."