Selasa 17 Sep 2024 11:00 WIB

Darurat Kebakaran, Portugal Minta Bantuan Uni Eropa

Portugal meminta Komisi Eropa mengirimkan lebih banyak pesawat pemadam kebakaran.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Petugas pemadam kebakaran berjuang keras memadamkan kobaran api di wilayah Portugal selatan, Selasa (8/8/2023).
Foto: EPA-EFE/LUIS FORRA
Petugas pemadam kebakaran berjuang keras memadamkan kobaran api di wilayah Portugal selatan, Selasa (8/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Portugal meminta lebih banyak pesawat pemadam kebakaran ke Uni Eropa saat wilayah tengah dan utara negara itu dilanda 15 kebakaran lahan. Salah satu lokasi kebakaran menghanguskan rumah-rumah di pinggir Kota Albergaria-a-Velha.

Lebih dari 800 pemadam kebakaran berusaha menjinakkan api di sana dan tiga kebakaran lainnya di distrik Aveiro. Polisi menutup jalan, termasuk jalan tol panjang yang menghubungkan Ibu Kota Lisbon dan Porto serta mengevakuasi sejumlah desa.

Asap dari kebakaran yang diperburuk angin kencang dan suhu panas, menyelimuti langit wilayah-wilayah terdampak. Pihak berwenang mengatakan mereka mengerahkan delapan pesawat bomber air di distrik Aveiro.

Pada Senin (16/9/2024), Pemerintah Portugal meminta Komisi Eropa mengirimkan lebih banyak pesawat pemadam kebakaran melalui mekanisme perlindungan sipil Uni Eropa yang bernama RescEU.

Pada kantor berita Lusa, Walikota Albergaria-a-Velha Antonio Loureiro mengatakan api membakar hangus dua rumah dan berkobar di parameter pemukiman dan industri di kota berpopulasi 25 ribu orang itu.

Pemerintah Portugal mengatakan sebanyak 1.500 pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di negara yang dilanda suhu panas hingga 30 derajat Celsius hingga akhir pekan. Suhu panas juga diperkirakan berlanjut hingga Selasa (17/9/2024).

Kebakaran di Portugal dan Spanyol lebih sedikit setelah musim penghujan tiba lebih awal. Tapi dua negara itu masih rentan kebakaran karena tingginya suhu udara dan kondisi kering yang menurut ilmuwan disebabkan perubahan iklim.

RescEU merupakan mekanisme perlindungan sipil di Uni Eropa yang bertujuan untuk memberikan bantuan darurat kepada negara-negara anggota yang terdampak bencana alam atau krisis lainnya. Mekanisme ini meliputi tim penyelamat, peralatan dan sumber daya serta koordinasi dan kerja sama.

Dengan mekanisme ini, tim-tim penyelamat khusus yang terdiri atas ahli pemadam kebakaran, penyelamat air, dan medis dari negara anggota dapat dikerahkan dengan cepat ke negara-negara yang membutuhkan bantuan. RescEU juga menyediakan peralatan dan sumber daya penting seperti helikopter, pesawat, kapal, dan peralatan medis, yang dapat digunakan untuk mendukung operasi penyelamatan.

RescEU membantu dalam koordinasi dan kerja sama antara negara-negara anggota Uni Eropa dalam menanggapi bencana alam. Dengan adanya RescEU, negara-negara anggota Uni Eropa dapat lebih efektif dalam memberikan bantuan darurat kepada penduduk yang terkena dampak bencana. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement