Rabu 18 Sep 2024 13:44 WIB

SDM Jadi Hambatan Indonesia Pacu Transisi Energi

Investor mengeluhkan kurangnya tenaga kerja yang terampil di bidang energi bersih.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Petugas beraktivitas di dekat panel surya di atap Trans Studio Mall Bandung, Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/11/2023).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas beraktivitas di dekat panel surya di atap Trans Studio Mall Bandung, Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menggarisbawahi pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Menurutnya, meskipun potensi energi terbarukan di Indonesia sangat besar, tanpa SDM yang berkualitas, upaya transisi ini tidak akan berhasil.

"Indonesia memiliki potensi 3.677 gigawatt energi terbarukan, namun ini hanya akan menjadi potensi jika kita tidak memiliki kebijakan yang mendukung dan SDM yang terampil untuk mengembangkannya," kata Rosan dalam acara "Menuju Indonesia Hijau: Inovasi Energi dan Sumber Daya Manusia", Selasa (17/9/2024)

Baca Juga

Menurut Rosan, banyak investor luar negeri yang berminat berinvestasi di sektor energi bersih di Indonesia, namun mereka sering kali mengeluhkan kurangnya tenaga kerja yang terampil di bidang tersebut. "Kebijakan kita sudah bagus, tapi tanpa talent pool yang kuat, investasi ini sulit berkembang," tambahnya.

Rosan mengungkapkan  dari total tenaga kerja Indonesia yang berjumlah sekitar 134 juta orang, 40 persen di antaranya hanya memiliki pendidikan tingkat sekolah dasar, dan 24 persen bahkan tidak lulus sekolah dasar.