Jumat 20 Sep 2024 15:10 WIB

Survei KTS Gambarkan Pilkada Jakarta dan Jateng akan Berlangsung Ketat

Potret itu terlihat dalam survei Katadata Telco Survey oleh Katadata Insight Center.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil saat berdialog dengan warga di kawasan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Ahad (14/9/2024). Pada kesempatannya, Ridwan Kamil melakukan blusukan ke Pasar Inpres Kebon Melati dan Pasar Kambing Tanah Abang untuk menyerap aspirasi warga.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil saat berdialog dengan warga di kawasan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Ahad (14/9/2024). Pada kesempatannya, Ridwan Kamil melakukan blusukan ke Pasar Inpres Kebon Melati dan Pasar Kambing Tanah Abang untuk menyerap aspirasi warga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, Airin Rachmi Diany di Banten, Dedi Mulyadi (Jawa Barat), Khofifah Indar Parawansa (Jawa Timur) dan Bobby Nasution (Sumatera Utara) mendominasi elektabilitas di masing-masing daerah.

Potret itu terlihat dalam survei Katadata Telco Survey oleh Katadata Insight Center (KIC) periode 4-9 September 2024. Selain empat provinsi tersebut, survei juga dilakukan di Jakarta dan Jawa Tengah. Berbeda dengan temuan di empat provinsi di atas, dua pasangan masih saling berebut suara di Jakarta dan Jawa Tengah. Di Jakarta, Pramono Anung dan Ridwan Kamil masih berebut suara di segmentasi pemilih tertentu. Sementara itu di Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Andika Perkasa masih berimbang.

Baca Juga

“Temuan tersebut mengindikasikan bahwa Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara telah memiliki kandidat gubernur yang kuat. Namun, di Jakarta dan Jawa Tengah masih terjadi pertarungan ketat,” kata Survey Manager KIC, Satria Triputra Wisnumurti, saat peluncuran dan diskusi Rilis Katadata Telco Survey : Elektabilitas Pilkada 6 provinsi & Kepuasan Terhadap Jokowi di Jakarta, dikutip pada Jumat (20/9/2024).

Selain elektabilitas, analisis survei juga dilakukan dengan kacamata telco behavior. Segmentasi pemilih dipilah berdasarkan pola perilaku pemilih dalam penggunaan telekomunikasi. Pemilahan ini membentuk dua belas segmentasi yang menjadi dasar untuk menganalisis elektabilitas para pasangan calon di tiap provinsi.