Kamis 26 Sep 2024 13:47 WIB

Bawaslu Diminta Tindak Aksi Pengrusakan Baliho Peserta Pilkada

Terjadi pengrusakan baliho peserta pilkada.

Logo Bawaslu RI. Bawaslu sedang menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye oleh salah satu partai politik.
Foto: Dok Republika
Logo Bawaslu RI. Bawaslu sedang menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye oleh salah satu partai politik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar mengecam tindakan pengrusakan baliho peserta pilkada tersebut. Ia menilai tindakan yang dilakukan bisa menimbulkan gesekan antar pendukung calon di bawah.

"Menyesalkan pengrusakan baliho atau atribut kampanye RIDO karena ini menunjukan cara kontestasi politik yang tidak baik dan dapat berdampak pasa perpecahan masyarakat untuk itu Rampai Nusantara berharap pembelahan pada kontestasi pilkada di jakarta tahun 2017 lalu tidak terulang karena masyarakat juga yang akan dirugikan," kata Semar.

Baca Juga

Pernyataan Semar tersebut menanggapi sejumlah baliho pasangan calon gubernur dan wakil Gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dirusak orang tak bertanggungjawab di Jakarta Timur.

Semar mendorong pemilihan kepala daerah (pilkada) di Jakarta dilakukan secara damai dan menghindari tindakan yang bisa menyulut gesekan antar pendukung paslon.

"Mengimbau kepada seluruh pasangan calon beserta pendukungnya untuk mengedepankan pilkada yg damai dan penuh riang gembira," tambahnya.

Lebih lanjut, Semar juga meminta penyelenggara pemilu segera menindaklanjuti temuan pengrusakan baliho pasangan RK-Suswono tersebut dan meminta pendukung paslon RIDO menahan diri untuk tidak melakukan tindakan serupa atau kekerasan dalam bentuk apapun.

"Meminta kepada KPUD dan Bawaslu DKJ untuk menindak tegas segala pelanggaran kampanye termasuk pengrusakan atribut karena ini berpotensi pelanggaran pidana pemilu yang dalam hal ini dilindungi oleh undang-undang nomor 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement