Kamis 26 Sep 2024 13:20 WIB

Indonesia Serukan Aksi Global Atasi Kenaikan Permukaan Laut

Dampak kenaikan permukaan laut tidak hanya dirasakan negara-negara pesisir.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Pelabuhan Kalibaru saat senja terlihat dari tanggul pantai Kalibaru di Cilincing, Jakarta Utara, Senin (29/8/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pelabuhan Kalibaru saat senja terlihat dari tanggul pantai Kalibaru di Cilincing, Jakarta Utara, Senin (29/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Indonesia mendorong aksi global untuk mengatasi ancaman kenaikan permukaan laut. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi saat menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi “Sea Level Rise" yang membahas mengenai ancaman eksistensial yang ditimbulkan oleh kenaikan permukaan laut, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-79 di New York.

Dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri, Kamis (26/9/2024) di pertemuan itu Retno menegaskan dampak kenaikan permukaan laut tidak hanya dirasakan oleh negara-negara pesisir, tetapi juga oleh komunitas yang terletak jauh di daratan. 

Hal ini menjadikan kenaikan permukaan laut sebagai krisis global yang memerlukan aksi segera. Retno mengangkat tiga poin penting di pertemuan di Majelis Umum PBB. Pertama, menurutnya diperlukan aksi iklim yang lebih ambisius untuk atasi pemanasan global. 

"Target 1,5 derajat Celsius adalah harga mati. Untuk mencapainya, diperlukan pembagian beban yang adil, bukan pengalihan beban," katanya.